Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia Dapat Sorotan dari Media Inggris! Ternyata Ini Penyebabnya!
Timnas Indonesia jadi sorotan media Inggris tentang program naturalisasi- -radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Salah satu media ternama di Inggris, The Guardian, menempatkan Timnas Indonesia dalam sorotan positif saat membahas geliat sepak bola Asia Tenggara.
Mereka menilai Timnas Indonesia menguat lewat strategi naturalisasi pemain keturunan Belanda, sejalan dengan era Patrick Kluivert dan kebijakan PSSI yang agresif memetakan talenta diaspora.
Liputan mereka pada Januari–Mei 2025 menekankan "Pergeseran Belanda" yang memperkaya taktik Garuda dan ambisi menuju Piala Dunia 2026.
Di lapangan kebijakan, sejumlah keputusan negara turut mempertebal narasi tersebut seperti DPR atau Komisi terkait dan pemerintah beberapa kali menyetujui naturalisasi pemain kelahiran Belanda untuk tim putra dan putri.
Tentunya hal ini merupakan sebuah langkah yang dibingkai sebagai percepatan peningkatan kualitas skuad nasional agar bisa bersaing di level lebih tinggi.
Namun, berbeda nada muncul di Malaysia. Pada September 2025, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia) dan tujuh pemain karena pelanggaran pasal pemalsuan/forgery.
Tuntutan ini berawal dari kasus yang bermula dari dokumen silsilah untuk memenuhi syarat naturalisasi/eligibilitas. Hukuman yang diberikan mencakup skors 12 bulan bagi pemain serta denda finansial untuk FAM.
Otoritas Malaysia menolak tuduhan pemalsuan dan mengajukan banding, namun FIFA menolak banding pada awal November dan FAM menyatakan akan melanjutkan ke CAS.
BACA JUGA:Pencabulan Anak Dibawah Umur Terjadi di Penggilingan Padi
The Guardian dan sejumlah kantor berita internasional menyebut temuan FIFA terkait ketidaksesuaian akta lahir kakek/nenek para pemain yang dinaturalisasi.
Kasus ini memicu gejolak publik, investigasi internal FAM, hingga penangguhan Sekjen FAM sembari audit independen berjalan.
Jika membandingkan antara Indonesia dan Malaysia, terdapat perbedaan pada rantai kebijakan & due diligence.
Asosiasi sepak bola di Indonesia (PSSI) menunjukkan proses formal yang melibatkan persetujuan legislatif/pemerintah serta verifikasi dokumen sebelum sumpah WNI baik untuk tim putra maupun putri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
