Lagu Kami Biru Menggema di Stadion Persib Bandung, Yannahead Buka Fakta soal Royalti Musik
Lagu Kami Biru Melejit di Tribun Persib Bandung, Yannahead Sang Penciptanya Suarakan Keruwetan Royalti-- persib.co.id-- radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Royalti musik kembali ramai diperbincangkan dan kisah di balik lagu Kami Biru ikut terseret dalam perbincangan itu.
Yannahead, musisi Bandung yang menciptakan lagu ikonik Persib Bandung ini, menilai polemik royalti musik semakin kusut meski isu tersebut sudah lama mengemuka di kalangan musisi.
Ia menyebut persoalan transparansi menjadi akar masalah yang tak kunjung tuntas dalam tata kelola royalti musik.
Ia menjelaskan bahwa perdebatan royalti musik sebenarnya sudah lama dibahas.
“Cuma sekarang gak tahu kenapa jadi ramai, ada pembagian royalti gak sehat,” ujarnya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Bojan Hodak Klarifikasi Pertemuan dengan Goran Paulic, dari Ngopi hingga Persahabatan Lama
BACA JUGA:Gol Spektakuler Thom Haye Picu Perbandingan dengan Aksi Ikonik Rizky Ridho di Puskas Award
Menurutnya, suasana menjadi membingungkan karena publik akhirnya takut memutar musik di ruang umum.
Ia menambahkan, “Yang disayangkan orang yang harusnya menikmati musik akhirnya mau nyetel musik aja ada ketakutan, takut bayar denda,” katanya.
Di sisi lain, Yannahead bercerita tentang perjalanan emosional lagu Kami Biru yang awalnya hanyalah bentuk dukungan untuk klub kebanggaan.
Ia mengatakan, “Kami Biru itu surat yang saya bikin untuk Persib waktu Persib sedang terpuruk,” ungkapnya.
Surat yang ia tulis di Bandara Pekanbaru itu pada awalnya ingin dikirim ke manajemen. Namun situasi membuatnya mengubah surat tersebut menjadi lagu.
BACA JUGA:Zainudin Amali: PSSI Ingin Secepatnya Tunjuk Pelatih Timnas Indonesia, Nama Timur Kapadze Mencuat
Lagu Kami Biru Menggema di Tribun Stadion
Seiring waktu, lagu berjiwa dukungan itu menemukan pendengarnya.
Bobotoh mulai menyanyikannya di tribun dan perlahan menjadi bagian dari identitas Persib.
Ia mengingat momen ketika panitia pertandingan meminta izin memutar lagu itu di stadion.
“Terus tiba-tiba panpel meminta izin memutar lagu itu, dengan senang hati saya,” tuturnya.
BACA JUGA:Rumor City Football Group Dekati Persib Bandung, Begini Kata Pengamat Soal Peluang dan Risikonya
BACA JUGA:Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia Dapat Sorotan dari Media Inggris! Ternyata Ini Penyebabnya!
Meski sering bergema di stadion, Yannahead menegaskan ia tidak pernah menerima royalti musik dari pemutaran Kami Biru.
“Padahal banyak prasangka yang bilang cair nih dari PT PBB, saya hanya bisa aminkan saja, padahal tidak seperti itu,” ujarnya.
Ia pun membuka bahwa ada produk yang memakai lagu Kami Biru sebagai backsound tetapi tidak ada tindak lanjut dari pihak publisher.
Yannahead tidak mempermasalahkan Kami Biru dipakai untuk mendukung Persib sepanjang tidak digunakan untuk keperluan komersial.
“Dengan sangat senang hati jika lagu Kami Biru bisa bermanfaat,” katanya.
BACA JUGA:Sanksi Komdis PSSI Rp115 Juta Guncang Persib Bandung, Adhit: Bobotoh Harus Lebih Bijak di Tribun
Namun jika suatu pihak memakai lagu ini untuk bisnis, ia berharap ada pembahasan yang jelas.
Ia juga menegaskan bahwa Kami Biru tak pernah diresmikan sebagai anthem Persib.
Menurutnya, anggapan itu tumbuh alami dari tribun. “Tidak ada pernyataan ini anthem Persib,” tegasnya.
Kini Kami Biru menjadi simbol persatuan dan cinta Bobotoh. Lagu itu mengiringi perjalanan Persib dari masa sulit hingga meraih gelar juara beruntun Liga 1.
Yannahead berharap aturan royalti musik bisa lebih logis dan pihak yang memakai karya musik tetap menghargai penciptanya.
“Minimal ada ngasih tau dan menulis pencipta lagunya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
