Pelatih Pesik: Sepakbola Bukan Tentang Perang, Tapi Hiburan

Pelatih Pesik: Sepakbola Bukan Tentang Perang, Tapi Hiburan

Pelatih Pesik Kuningan, Satria Nurzaman. (Istimewa)--

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Insiden penyerangan bus Pesik saat perjalanan pulang dari Stadion Bima pada Kamis malam 29 September 2022 mengundang keprihatinan pelatih dan ofisial Pesik. Video kejadian yang direkam penumpang bus juga  beredar di jagat media sosial hingga Jumat siang.
 
Tim yang berjuluk Laskar Kuda Kuningan tersebut, sebelumnya telah menggelar laga perempat final Liga 3 seri 2, melawan PSGJ. Dimana Pesik harus mengakui keunggulan PSGJ, yang lolos ke babak final. 
 
Pelatih Pesik, Satria Nurzaman menjelaskan, dia bersama pemain dan ofisial mendapat serangan 3 kali. Berupa lemparan batu ke arah bus dari sekelompok pemuda diduga suporter, mulai dari kawasan Ciperna, Gronggong dan ruas jalan Beber.
 
Kejadian mengakibatkan bus mengalami kerusakan pada bagian kaca, dan satu penumpang luka ringan akibat serpihan kaca. "Malam itu mencekam. Kalau saya bilang seperti perburuan. Saat melintas  kiri- kanan kami diserang, bahkan ada beberapa motor yang mengikuti. Saya putuskan perjalanan terus lanjut supaya tidak terjadi hal hal yang tak diinginkan. Saya lihat mereka ada yang membawa senjata tajam dan lain sebagainya. Kemudian kami berhenti di Polsek Beber," papar Satria, Sabtu pagi 1 Oktober 2022.
 
Dari peristiwa tersebut, Satria berharap, penyelenggara Liga 3 Jabar Seri 2 melakukan evaluasi, agar hal serupa tidak menimpa ke tim lainnya. Penyerangan pada malam Jumat dinilai berbahaya, mengancam jiwa pemain beserta ofisial. 
 
"Sepak bola itu bukan tentang perang, tapi hiburan olahraga, kita bersaudara, kita bertetangga. Lebih bagus lagi kita saling menghormati. Suporter di sana bisa ke sini (menyaksikan pertandingan) dan sebaliknya. Kemudian menampilkan koreo terbaik, sepak bola tidak untuk kekerasan. Nyawa lebih penting dari sepak bola," tegas mantan pemain Timnas U 21 di era pelatih Peter White tersebut.
 
Manajemen Pesik sendiri telah melaporkan peristiwa ini ke Penyelenggara, Assosiasi PSSI Provinsi Jawa Barat. Menimbang faktor keamanan, laga perebutan gelar juara ke-3 antara Pesik vs Persima Majalengka di Stadion Bima, batal digelar. Hal ini tertulis dalam surat pemberitahuan Assprov PSSI Jabar pada Kamis dan memutuskan kedua tim, Pesik-Persima menjadi Juara 3 bersama. 
 
Dengan keputusan ini, Pesik dan Persima  mendapat tiket, naik kelas ke kompetisi Liga 3 seri 1 di tahun 2023. "Ada surat dari Assprov PSSI, pertandingan peringkat ketiga batal digelar. Kami sudah aman menuju Liga 3 seri 1. Termasuk PSGJ, Al Jabar, dam Persima," ungkap Satria.
 
Naik satu tahap, lolos ke seri 1 menjadi harapan besar tim yang dipimpin Didi Sutardi SE. Sebelumnya, mereka memperoleh trofi Runner Up di Liga TopSkor  Nasional U-18 pada Juli lalu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: