Ini Sanksi dari PSSI, Arema Tak Boleh Jadi Tuan Rumah sampai Liga Berakhir

Ini Sanksi dari PSSI, Arema Tak Boleh Jadi Tuan Rumah sampai Liga Berakhir

Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. (Istimewa)--

Radarkuningan.com, MALANG- Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan alias Iwan Bule sudah mengambil keputusan dengan menjatuhkan sanksi cukup berat bagi Arema Malang. Arema disanksi tidak boleh menjadi tuan rumah sampai Liga 1 berakhir. Penjatuhan sanksi ini buntut dari meninggalnya ratusan suporter pasa Derby Jatim, Arema vs Persebaya, Sabtu malam 1 Oktober 2022. 

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. "Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.

Duel Arema kontra Persebaya sendiri di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, berjalan menarik dan menegangkan. Kedua tim saling jual beli serangan sejak menit awal. Persebaya lebih dulu unggul dua gol melalui Silvio Junior (8),  Leo Lelis (32) Sho Yamamoto menit 51. Namun kemudian dibalas striker Arema, Cammara. Cammara sukses mengkonversi umpan lambung menjadi gol. Satu gol lainnya Cammara dicetak dari titik putih setelah pemain Persabaya, Ata Balla handsball di kotak terlarang. 

Persebaya akhirnya menambah gol lewat pemain belakangnya, Lelis. Skor 2-3 bertahan hingga pertandingan usai. Arema yang berusaha mengejar ketertinggalan gagal memanfaatkan peluang emas di depan gawang Persebaya. 

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab 127 orang tewas dalam kerusuhan suporter sepak bola Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam. 

Kapolda menegaskan, tragedi maut di Kanjuruhan terjadi karena penumpukan massa hingga terinjak-injak. "Di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas karena kekurangan oksigen," imbuhnya.

Disebutkan bahwa jumlah korban meninggal akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema FC dan Persebaya tersebut terbagi antara yang meninggal di lokasi stadion dan di rumah sakit. Sedangkan korban luka mencapai 180 orang.

Dari beberapa kendaraan tersebut diantaranya milik kepolisian, yang terlihat dirusak oleh suporter di luar stadion.

Seperti diketahui, pertandigan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk tim tamu berakhir ricuh seusai laga. Ribuan suporter Arema FC turun ke lapangan meluapkan emosi karena timnya kalah.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). Iriawan menambahkan bahwa PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukasnya.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 berakhir dengan ricuh. Setelah pertandingan berakhir, para pemain Persebaya terlihat terburu-buru masuk ke ruang ganti, rupanya mulai ada kericuhan kecil di tribun belakang gawang.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: