Pertimbangan Faktor Sosial, Kasus Pengeroyokan Dokter di Indramayu Berakhir Damai

INDRAMAYU, RADARKUNINGAN.COM - Dengan alasan faktor sosial dan menjaga keharmonisan lingkungan, kasus pengeroyokan dokter di INDRAMAYU akhirnya berakhir damai.

Melalui jalur Restorative Justice (RJ), kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perkara tersebut dengan kekeluargaan.

Kasus pengeroyokan yang menimpa seorang dokter dan dua pegawainya di Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, pada Kamis 23 Oktober 2025 lalu tersebut, tidak proses hukum tidak dilanjutkan.

Kesepakatan damai itu, diketahui setelah pertemuan antara korban, dr Baskar, dengan para pelaku yang didampingi Kuwu Anjatan, Tarli, di Mapolres Indramayu pada Jumat, 31 Oktober 2025. 

Menurut dr Baskar, keputusan memilih mekanisme Restorative Justice diambil setelah mempertimbangkan faktor sosial dan hubungan kemasyarakatan. Ia mengaku ingin menjaga keharmonisan lingkungan tempat tinggalnya.

BACA JUGA:Rata-rata Lama Sekolah di Majalengka 7,53 Tahun, Artinya?

BACA JUGA:Angin Kencang Kembali Melanda Wilayah Kuningan, 11 Rumah Rusak Terdampak

"Setelah berdiskusi dengan keluarga, kami memutuskan untuk menempuh jalan damai melalui RJ," ucap dr Baskar dikutip dari Harian Radar Cirebon. 

Dijelaskan lebih lanjut, dr Baskar dan keluarga memilih untuk tidak melanjutkan kasus yang sempat viral di media sosial itu.

"Kami hidup bertetangga, dan penting bagi kami untuk tetap menjaga hubungan baik,” ujarnya kepada awak media, saat ditemui di Mapolres Indramayu. 

Sementara itu, Kuwu Anjatan, Tarli, mengapresiasi kebesaran hati keluarga korban yang bersedia memaafkan. 

Ia menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada warganya, untuk memperbaiki kesalahan.

BACA JUGA:Giliran SPPG Cirebon Beber Wanayasa Diberi Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji

BACA JUGA:Misteri Mayat di Puncak Gunung Ciremai Akhirnya Terungkap

Sumber: