Indra Sjafri Resmi Panggil Luke Keet Buat Jadi Ujung Tombak Timnas U-23! Statistiknya di Klub Bikin Kaget!

RADARKUNINGAN.COM - Luke Xavier Keet resmi dipanggil pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 di Jakarta dan menjalani dua laga FIFA Matchday kontra Mali U-23 pada bulan November.

Agenda ini disebut sebagai bagian dari persiapan Timnas U-23 menuju SEA Games 2025 Thailand.

Pihak manajemen Timnas juga sudah mengonfirmasi skema TC plus dua uji coba tersebut, dengan daftar panggilan mencapai 30 pemain.

Dalam pers rilis persiapan uji coba, Indra Sjafri menekankan pentingnya konsolidasi skuad dan memberi kesempatan pada pemain yang tampil baik di klub.

BACA JUGA:Berkat Persib, Klasemen Kompetisi AFC Indonesia Masuk 10 Besar, Ungguli Hong Kong

Jadwal duel Indonesia U-23 vs Mali U-23 dijadwalkan pertengahan November di Jakarta sekitar tanggal 15 & 18 November 2025.

Luke Keet sendiri merupakan pemain keturunan Indonesia-Australia yang musim ini membela klub GS Ilioupolis di Super League 2 Yunani.

Ia berposisi winger kiri (kaki dominan kanan), dengan tinggi 1,81 m. Transfermarkt mencatat Keet bergabung 20 September 2025 dan terikat kontrak hingga 30 Juni 2026.

Di beberapa basis data performa, ia tercatat menggunakan nomor punggung 99 dan ia terdaftar sebagai pemain menyerang sayap.

BACA JUGA:Pensiunan Full Senyum! Rapel Kenaikan Gaji Pensiunan PNS Cair November 2025, Berikut Rinciannya

Di luar data paspor dan klub, perjalanan Keet cukup menarik. Lahir di Jakarta, 28 Juli 2003, ia pernah menjalani masa kecil di Indonesia sebelum mengikuti keluarga hijrah dan melanjutkan pembinaan sepak bola di Eropa.

Profilnya beberapa kali menjadi sorotan media Indonesia sejak 2024, termasuk ketika ia tampak hadir di Stadion GBK dan bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Panggilan kali ini membuka peluang debut internasional level U-23. Dari sisi kebutuhan taktik, Keet menawarkan paket winger kerja keras dengan kecepatan, kemampuan duel satu lawan satu, dan opsi progresi dari koridor kiri.

Di Ilioupolis, ia diproyeksikan sebagai pemacu transisi dan pelapis serangan sayap, peran yang bisa disalin untuk Garuda Muda terutama pada fase pressing dan serangan balik cepat.

Sumber: