KUNINGAN-Pintu air Waduk Darma yang selama musim kemarau dibuka untuk kebutuhan saluran irigasi akhirnya ditutup per 16 Oktober kemarin. Petugas operasi dan pemeliharaan (OP) Waduk Darma Ahmad Mansubun Zamanudin mengatakan, penutupan pintu air Waduk Darma dilakukan sesuai jadwal yang telah dibuat pada awal musim kemarau lalu. Pada tanggal 16 Oktober tepat pukul 09.00 WIB, pintu air untuk kebutuhan irigasi ditutup karena debit air Waduk Darma yang semakin surut sejak dialirkan pada awal Juni lalu. \"Volume air Waduk Darma saat ini tersisa 14,9 juta meter kubik dari kapasitas normal sekitar 36 juta kubik. Sesuai jadwal dan untuk menjaga ekosistem air waduk serta bangunan di sekitar waduk tetap baik, maka pintu air untuk kebutuhan irigasi pertanian ditutup per tanggal 16 Oktober ini,\" ungkapnya. Penutupan pintu air tersebut, kata Ahmad, telah diinformasikan sejak jauh hari kepada para petugas pengelola bendung-bendung untuk kemudian diinformasikan kepada para petani termasuk dinas terkait seperti SDAP dan Dinas Pertanian. Hal tersebut dimaksudkan agar para petani tidak kaget saat terjadi penutupan pintu air dan kondisi lahan pertanian mereka pun dalam keadaan aman. Namun demikian, Ahmad mengatakan, para petani tak perlu risau dengan penutupan pintu air Waduk Darma tersebut. Pasalnya, debit air Waduk Darma yang tersisa sebanyak 14,4 juta kubik masih memungkinkan dialirkan untuk kebutuhan pengairan sawah jika memang dibutuhkan. \"Karena untuk batas mati atau dead storage Waduk Darma adalah 7,5 juta kubik, sehingga masih ada cadangan air 7,4 juta kubik untuk mengairi persawahan. Namun untuk mekanisme pengalirannya harus melalui proses pengajuan secara tertulis oleh dinas terkait kepada Unit Pengelola Bendungan (UPB) yang kantornya di Cirebon. Nanti setelah mendapat persetujuan, baru kami akan buka lagi pintu air sesuai kebutuhan yang diajukan,\" ujar Ahmad. Lebih lanjut dikatakannya, penutupan pintu air Waduk Darma tersebut akan dimanfaatkan untuk kegiatan perawatan dan perbaikan saluran irigasi termasuk pembersihan saluran pengeluaran atau outlet dari sampah yang menyumbat. Kegiatan perawatan tersebut, kata dia, biasanya akan berlangsung selama dua pekan. \"Kami mohon kepada masyarakat terutama para petani untuk bisa memaklumi kondisi ini. Mudah-mudahan selama penutupan pintu air beberapa pekan ke depan tidak terlalu berdampak pada pertanian, dan semoga musim kemarau tahun ini segera berakhir dan berganti musim hujan sehingga persawahan bisa terairi kembali,\" ujar Ahmad. Sementara itu, berdasarkan pantauan Radar Kuningan, kondisi Waduk Darma saat ini semakin surut terlihat dari semakin luasnya tanah timbul di bibir maupun tengah waduk. Tak sedikit warga yang memanfaatkan lahan timbul tersebut untuk bercocok tanam padi dan palawija, bahkan kondisi air Waduk Darma yang semakin dangkal banyak dimanfaatkan warga sekitar untuk mencari ikan dengan cara dipancing maupun menggunakan jaring hingga ke tengah. (fik)
Pintu Air Waduk Darma Ditutup, Pengairan Irigasi Disesuaikan Kebutuhan
Kamis 17-10-2019,14:00 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :