Masuk Rawan Bencana, BPBD Lakukan Pemetaan

Senin 23-12-2019,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Pemerintah menetapkan siaga darurat kebencanaan baik longsor maupun banjir sejak tanggal 1 Desember 2019 hingga 31 Mei 2020. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang telah diterima Pemerintah Kabupaten Kuningan. Untuk Kabupaten Kuningan sendiri, masyarakat terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana alam agar selalu waspada. Terlebih saat ini sudah memasuki musim penghujan, sehingga ancaman bencana alam bisa terjadi kapan saja. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin menegaskan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pencegahan bencana alam. Dia juga mengakui jika Gubernur Jawa Baerat sudah mengeluarkan surat edaran terkait Siaga Darurat Bencana. “Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur, ada keputusan gubernur yang menyatakan bahwa siaga darurat banjir dan longsor itu 1 Desember 2019 sampai dengan 31 Mei 2020, itu suratnya sudah turun. Kita juga sudah rapat koordinasi beberapa kali dengan lintas sektor, untuk antisipasi dan menyamakan persepsi dalam penanggulangan kebencanaan,” kata Agus Mauludin saat dimintai keterangan persnya, Minggu (22/12). Agus memaparkan, menindaklanjuti surat edaran gubernur tersebut yakni pertama yang dilakukan BPBD Kabupaten Kuningan adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Bahkan saat ini, semua SDM dari lintas sektor siap untuk bersinergis dalam upaya antisipasi kebencanaan. “Soal kebencanaan ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Semua elemen masyarakat harus terlibat, apalagi pemerintah dan termasuk dunia usaha. Sehingga kami melakukan pemetaan untuk menentukan daerah-daerah yang dinilai rawan bencana. Itu sudah dilakukan,” terangnya. Dia menyebutkan, daerah yang rawan dengan kebencanaan longsor, pergerakan tanah, hingga banjir itu berada di 15 kecamatan. Sebetulnya semua kecamatan di Kabupaten Kuningan rawan bencana, termasuk wilayah perkotaan dengan bencana pohon tumbang maupun genangan air. “Sebab, karakter hujan pertama seperti sekarang, ini baru dua minggu mulai turun hujan, dan hujan ini datang secara tiba-tiba, berlangsung tidak lama tapi disertai angin dan petir. Memang seperti itu karakternya, imbauan sudah disampaikan, secara resmi dari Pak Bupati juga sudah beredar imbauan kepada masyarakat,” jelas dia. Sembari melakukan pemetaan titik rawan bencana dilakukan pula imbauan kepada masyarakat di setiap kecamatan yang dikunjungi. “Jadi, sambil pemetaan itu kita turun langsung ke lapangan, tak hanya BPBD, bahkan PUPR juga terlibat, Bappeda terlibat dan stakeholder yang lain. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada informasi kebencanaan longsor dan banjir, tapi semoga tidak terjadi bencana di Kabupaten Kuningan, mudah-mudahan lah, dan kita tetap selalu antisipasi,” pungkasnya. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait