Listrik di Cimahi Sering Mati

Selasa 31-03-2020,14:22 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Di tengah merebaknya wabah corona virus (Covid-19), masyarakat Kuningan timur di wilayah Kecamatan Cimahi dibayangi kesulitan dengan masih sering padamnya aliran listrik. “Carut marutnya ULP (Unit Layanan Pelanggan) Kuningan dalam pemeliharaan jaringan, perusahaan tidak dikelola orang-orang pada bidangnya atau ahlinya, sehingga listrik sering padam,” ujar H Chartam Sulaiman MM, salah seorang warga Cimahi kepada Radar Kuningan, Minggu (29/3). Seiring dengan sering padamnya aliran listrik di Kuningan bagian timur khususnya, kata Chartam, masyarakat merasa kecewa, apalagi saat sekarang dengan adanya wabah Covid-19 masyarakat disarankan oleh pemerintah harus banyak berdiam diri di rumah. “Yang lebih lagi, banyak alasan yang dikemukan oleh seorang manajer ULP. Dengan alasan faktor alam, hal itu adalah bahasa klasik yang dikemukakannya. Kalau secara teknik pemeliharaan jaringan TM (Tegangan Menengah), secara baik tidak akan terjadi sering padam listrik,” sindirnya. Yang anehnya lagi, lanjut Chartam, listrik arah Kecamatan Cimahi sering padam hampir tiap hari. Padahal kalau dilihatnya, panjang jaringan TM dari Cidahu ke Cimahi KMS-nya (Kilo Meter Sirkuit) tidak jauh, dan pohon-pohon tidak lebat. Hanya di Desa Bunder saja terdapat pohon lebat, namun itu pun sedikit. “Jadi yang saya pikir secara logika, yang dekat aja sering padam apalagi yang agak jauh dan jauh seperti Ciniru, Ciwaru dan tempat lainnya. Itulah manajemen ULP Kuningan tidak mampu. Kalau cara pengelolaannya dengan baik pasti tidak begini,” ketusnya. Sebagai contoh cara pemangkasan pohon yang betul-betul baik, masih kata Chartam, jangan hanya menerima laporan dari pihak ketiga sekian KMS, padahal di lapangan kerjanya tidak sesuai dengan baik. Hal ini akan menjadi kerugian besar bagi PLN dan juga konsumen. Karena menurut Chartam, dalam pemangkasan pohon-pohon tersebut, PLN pasti akan melakukan pemadaman jaringan TM. “Hal ini juga harus jadi perhatian kepada UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Cirebon, untuk segara mengaudit personal karyawan/i yang ada di ULP Kuningan dengan ketidakmampuan memimpin ULP Kuningan. Kekecewaan ini apakah masyarakat perlu berduyun-duyun ke kantor PLN ULP Kuningan?,” ancam dia. Jika PLN terus seperti ini, kata Chartam yang merupakan anggota DPRD Kuningan dari Partai Nasdem ini, ia menyatakan hal itu wajib dikritisi untuk PLN. Itu karena ia sendiri merupakan konsumen PLN. Pihaknya akan segera melayangkan surat ke PLN dan juga Pengadilan. “Mohon maaf bukan karena saya status dewan mengkritisi yang sudah dikecewakan PLN. Apalagi yang sudah saya kemukakan di media minggu lalu, banyak barang elektronik rusak punya masyarakat. Kami akan minta penggantian kepada PLN, di samping minta kompensasi dengan seringnya padam listrik akibat dari low poltec,” pungkas Chartam. Sementara itu, Manager ULP PLN Kuningan Nurul Setyorini, kala dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, menjelaskan untuk gangguan tanggal 26 Maret 2020 di wilayah Cimahi, disebabkan adanya material yang bermasalah. Kemudian untuk gangguan tanggal 16 Maret 2020, diakibatkan adanya pohon jati roboh. “Kalau di catatan kami dua gangguan tersebut Kang, 26 Maret itu, atau bisa jadi yang setempat,” jelasnya. (muh)  

Tags :
Kategori :

Terkait