Sekolah Simulasi KBM Tatap Muka

Selasa 01-09-2020,10:31 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Hampir sebagian besar sekolah di Kabupaten Kuningan melaksanakan simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19, Senin (31/8). Kegiatan ini dilakukan, sebagai langkah awal kesiapan sekolah-sekolah di masa percobaan KBM tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Misalnya saja di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), hampir seluruh sekolah di Kabupaten Kuningan mulai simulasi KBM tatap muka. Adapun secara teknis, siswa hanya mengikuti pembelajaran selama empat jam. Selain itu, setiap ruang kelas jumlahnya dibatasi. Sehingga setiap siswa diatur sesuai jadwal dengan sistem shift. Wakasek Kesiswaan SMPN 2 Kuningan Dadang Haryono SPd menerangkan, jika sekolahnya menerapkan sistem shift bagi para siswa. Sehingga setiap ruang kelas tidak diikuti oleh seluruh siswa yang ada. “Kita menyediakan sebanyak 20 kelas, dengan masing-masing ruang kelas kapasitasnya 16 siswa. Setiap siswa hanya mengikuti pembelajaran tiga kali dalam sepekan,” ujar Dadang saat dimintai keterangan persnya, Senin (31/8). Adanya pembatasan jumlah siswa dari setiap ruang kelas, pihaknya menganggap, hal itu telah memenuhi standar social distancing. Bahkan jam pelajaran juga dikurangi hanya berdurasi empat jam, yakni mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. “Jadi tidak ada jam istirahat, tapi diperbolehkan makan saat pergantian jam pelajaran. Hanya kami imbau agar siswa membawa bekal makanan sendiri dari rumahnya, siswa diwajibkan langsung pulang setelah pelajaran selesai,” terang Dadang. Pihaknya memastikan jika penerapan standar protokol kesehatan telah merujuk pada ketentuan yang di instruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Penerapan itu meliputi pengecekan suhu tubuh saat masuk sekolah, mencuci tangan dan menggunakan masker atau face shield bagi siswa yang memilikinya. “Kami menyediakan masker gratis bagi siswa yang membutuhkan. Intinya bahwa seluruh siswa dalam sepekan hanya masuk sekolah 3 kali, selebihnya belajar di rumah dengan metode daring,” imbuhnya. Para guru dan pegawai sekolah lainnya, tetap bertugas setiap hari. Seluruh pengajar menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa face shield dan masker selama KBM berlangsung. “Kami juga tetap memperhatikan izin orang tua dalam penyelenggaraan belajar seperti ini. Bagi orang tua yang tidak mengizinkan putra putrinya untuk belajar tatap muka dengan alasan pandemi Covid-19, sekolah tetap menjamin hak pendidikan siswa terpenuhi yaitu dengan cara belajar daring,” paparnya. Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Kabupaten Kuningan Abidin SPd MPd menerangkan, bahwa  per Senin (31/8) ini terdapat 38 sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka. “38 sekolah ini telah menjalani simulasi awal KBM tatap muka, SMP lainnya ada yang memilih memulai pada hari Selasa besok. Simulasi ini akan terus dievaluasi dengan bahan laporan berkala dari pihak sekolah kepada disdikbud. Eevaluasi harian tersebut sangat penting demi keamanan siswa dan pengajar supaya terhindar dari virus corona,” tutupnya. (ags)      

Tags :
Kategori :

Terkait