Gas Langka, Warga Kelimpungan

Selasa 01-09-2020,10:39 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Sudah hampir satu bulan ini warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan mengeluhkan semakin sulit menemukan gas 3kg di pasaran. Pantauan Radar, beberapa daerah yang terjadi kelangkaan gas melon terjadi di beberapa desa di Kecamatan Cilimus, Kuningan dan Kramatmulya. Sejumlah warga pun terlihat hilir mudik membawa tabung gas kosong mencari warung yang masih terdapat gas. \"Saya dari Linggarjati, dari siang cari gas sampai turun ke Desa Bandorasa Wetan tapi semua warung kosong. Saya bingung harus cari ke mana lagi,\" ungkap salah satu warga Linggarjati bernama Hary kepada Radar. Hary mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini gas di wilayah Linggarjati sangat sulit dicari. \"Misal sekarang ada, beberapa hari kemudian saat gas di rumah sudah habis, ternyata saat mencari ke semua warung sudah kosong lagi,\" ujarnya kesal. Hal serupa juga dikeluhkan Nana warga Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya. Bahkan, Nana juga mengeluhkan harga gas melon yang kini sudah mencapai Rp22.000 per tabung dari harga normal di kisaran Rp18.000. \"Kalaupun ada harganya sudah Rp22.000 per tabung. Tapi bagaimana lagi, kalau tidak dibeli nanti istri saya tidak bisa masak,\" ujar Nana. Sementara itu, Dudung salah satu pedagang gas melon eceran di Desa Karangmangu, Kecamatan Kramatmulya, mengaku kelangkaan gas ini sudah berlangsung sejak usai Lebaran Idul Adha lalu. Dudung mengaku, pasokan gas dari agen berkurang 50 persen dari biasanya. \"Biasanya saya mendapat jatah minimal 20 tabung setiap kali kirman dari agen. Tapi sekarang hanya 10 saja. Otomatis banyak pelanggan saya yang tidak kebagian gas,\" ujar Dudung. Bahkan, kata Dudung, tak sedikit pelanggannya yang harus sampai titip tabung kosong di warungnya. Namun demikian, tetap saja banyak pelanggannya yang tidak kebagian karena kiriman dari agen sangat terbatas. \"Sekarang saja yang titip sudah 20 orang, sedangkan saat ada kiriman hanya 10 tabung. Begitu kiriman datang, gas langsung habis dan 10 orang yang tidak kebagian harus nunggu kiriman berikutnya,\" ujar Dudung yang mengaku mendapat kiriman tiga kali dalam seminggu. Dudung mengaku tidak tahu penyebab pengurangan pasokan gas dari agen tersebut. Dudung hanya berharap kondisi ini segera berakhir, terlebih di saat pandemi covid-19 di mana masyarakat sudah susah semakin dipersulit dengan kelangkaan gas. \"Mudah-mudahan pemerintah atau Pertamina bisa menyikapi kelangkaan gas ini secepatnya. Supaya masyarakat yang sedang pusing karena Corona tidak semakin pusing,\" ujarnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait