Promosikan Produk UMKM di Waduk Darma

KUNINGAN–Sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat, sejumlah produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Kuningan dipromosikan. Promosi produk UMKM ini dipusatkan di lokasi wisata alam Waduk Darma Kuningan. Sebanyak 40 UMKM terlibat langsung dalam mempromosikan produk-produk unggulannya. Bahkan Bupati H Acep Purnama SH MH menyempatkan diri hadir dalam kegiatan tersebut. Bupati H Acep Purnama mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19. Langkah ini menjadi salah satu strategi dengan melakukan promosi dan pemasaran produk-produk UMKM baik di pasar lokal maupun nasional. “Sektor ini perlu didorong oleh sebuah kerja sama dengan berbagai pihak dalam pemasaran produk bagi pelaku UMKM ataupun dengan melakukan berbagai promosi-promosi. Dengan demikian, daya saing dan pemasaran produk UMKM dapat meningkat,” kata Bupati H Acep Purnama, kemarin (26/10). Bupati merasa bangga lantaran pemasaran produk-produk Kuningan kini sudah mulai merambah nasional bahkan internasional. Produk-produk tersebut di antaranya adalah tape, opak ketan hingga emping. “Selain itu, produk Kuningan yang bisa ditonjolkan adalah produk-produk UKM yang mengelola makanan dari kopi. Sebab Kuningan merupakan salah satu kabupaten yang mampu memproduksi kopi cukup baik,” ujarnya. Untuk itu, dia mengucapkan terima kasih atas perkembangan dan kemajuan dari seluruh pelaku usaha. Diharapkannya tahun depan penataan lokasi wisata akan berjalan. Sejalan itu pula, semua dinas terkait akan melakukan bimbingan untuk adanya terobosan-terobosan baru yang selalu ditekankan. Khususnya dari sisi kebersihan, kesehatan, cita rasa dan kemasan. Menurutnya, UMKM merupakan upaya strategis dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan daya saing UMKM di berbagai daerah, menjadi bagian integral dari kegiatan ekonomi dan memperkuat basis ekonomi dalam negeri. “Pengembangan UMKM dapat menjadi pelaku ekonomi yang berbasis Iptek dan berdaya saing dengan produk impor, khususnya dalam menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat. Sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian domestik,” paparnya. Tak hanya itu, lanjut orang nomor satu di Kota Kuda tersebut, UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi daerah setelah terdampak pandemi Covid-19. Namun di masa pandemi ini, UMKM memiliki berbagai permasalah seperti penurunan penjualan permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku dan produksi menurun. “Rendahnya produktivitas menjadi kendala bagi UMKM untuk berkembang dan mencapai skala ekonomi yang semakin besar. Kondisi ini menyebabkan fenomena missing middle, di mana perekonomian mengalami kekurangan jumlah UMKM yang sebenarnya dibutuhkan untuk menopang industrialisasi dan ekspor. Kondisi ini juga memengaruhi sejauh mana UMKM dapat berpartisipasi dalam jaringan produksi dan pemasaran global,” pungkap bupati. (ags)