Acep Gencar Sosialisasi Cegah Stunting

Sabtu 14-11-2020,11:02 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN–Komitmen pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya kasus stunting terus dibuktikan melalui sosialisasi di lapangan. Kali ini, Bupati H Acep Purnama SH MH menyambangi wilayah Nusaherang untuk memberikan pemahaman soal bahaya stunting. Seperti diketahui, bahwa stunting memiliki dampak sangat serius. Sebab dapat menyebabkan anak berbadan pendek, lemahnya kemampuan dalam berpikir dan berisiko sering terkena penyakit, sehingga penanggulangan memerlukan penanganan dengan melibatkan semua unsur terkait. “Pemerintah daerah sangat mendukung upaya penanggulangan stunting, dengan melibatkan semua unsur pemerintah terkait termasuk pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa. Sehingga harus diupayakan penanganan secara optimal agar tidak bertambah, kita bersyukur kalau kasus stunting bisa hilang,” kata Bupati Acep saat memberikan keterangan persnya, kemarin (13/11). Menurutnya, adanya kegiatan ini sebagai tindak lanjut kampanye cegah stunting, agar menyadarkan semua komponen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penurunan stunting dengan tindakan intervensi yang dibutuhkan. Sekaligus mengajak ibu-ibu hamil, ibu menyusui serta batita/balita (anak-anak dibawah tiga/lima tahun) sebagai sasaran utama. “Jadi semuanya agar paham mengenai asupan gizi seimbang dengan metoda isi piringku yang berisi lauk pauk, buah-buahan, makanan pokok dan sayuran (labu mas). Kemudian ditambah dengan susu murni, mengetahui manfaat pemberian vitamin A, manfaat pemberian tablet Fe, mengetahui pemberian makanan tambahan bayi dan anak, serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat,” bebernya. Dia menjelaskan, jika masalah stunting disebabkan oleh tiga faktor yakni penyebab mendasar seperti pendidikan, kemiskinan dan sosial budaya. Kemudian penyebab tidak langsung yakni ketahanan pangan keluarga, pola asuh, pola makan, kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan. “Terakhir yaitu penyebab langsung akibat kurang asupan gizi dan penyakit,” tukasnya. Dia memaparkan, bahwa di Kabupaten Kuningan menurut data dari bulan penimbangan balita pada Februari 2020, terdapat 68.862 balita yang telah diukur dari total mencapai 86.601 balita atau sekitar 79 persen. Namun dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 4.720 balita atau sekitar 6,85 persen dalam kondisi pendek dan sangat pendek. “Karena itu, percepatan pencegahan stunting ini menjadi program nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi. Sehingga perlu dilakukan penanggulangan dengan melibatkan semua unsur terkait, termasuk unsur lembaga sosial dan swata,” pungkasnya.(ags)

Tags :
Kategori :

Terkait