KUNINGAN–Pemerintah Kabupaten Kuningan berencana menunda Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di seluruh tingkatan sekolah. Hal ini mengingat, masih adanya kenaikan grafik kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan.
Jika dilihat dari data Crisis Center Covid-19 Kuningan pada Minggu (10/1), tercatat total kasus positif mencapai 2.286 orang. Jumlah ini terdiri dari 1.857 orang dinyatakan sembuh, 37 orang meninggal dunia dan 392 orang menjalani karantina. Terdapat kenaikan 59 kasus terkonfirmasi positif dari dua hari sebelumnya yakni 2.227 orang. Sedangkan rapid positif totalnya 715 orang, terdiri dari 574 orang dinyatakan sembuh, 31 orang meninggal dunia dan 110 orang menjalani karantina.
Bahkan hasil rapat koordinasi Bupati H Acep Purnama SH MH bersama kepala Disdikbud, kepala Dinkes, kepala BPBD dan para camat berkesimpulan, pembelajaran tatap muka sesuai kalender akademik akan dimulai pada Senin (11/1), terpaksa ditunda sementara. Sebab situasi pandemi Covid-19 di Kuningan grafiknya mengalami peningkatan. Terlebih ada SE PSBB Jawa-Bali, maka pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan.
Sistem pembelajaran masih memilih daring virtual dan guru kunjung atau siswa belajar dari rumah. “Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka ditunda sampai 25 Januari mendatang. Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh pengelola tingkatan pendidikan yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan,” tegas Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan Drs H Uca Somantri MSi, akhir pekan kemarin.
Juru Bicara Covid-19 Kuningan Indra Bayu Permana menegaskan, angka kematian mengalami peningkatan. Malahan Kabupaten Kuningan sekarang sudah berada di zona oranye, sehingga memerlukan keterlibatan semua pihak untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Kita sekarang ada di zona oranye. Tapi ada penurunan nilai dari 2,13 di periode akhir tahun, sekarang sudah turun drastis di angka 1,88 poin. Kalau angka kematian, mengalami kenaikan,” sebutnya.
Pria yang akrab disapa Ibe itu menjelaskan, apabila poin 0-1 itu kategorinya zona merah, sedangkan Kabupaten Kuningan poin di angka 1,88 sehingga masuk zona oranye. “Kita khawatirkan itu kondisi sekarang, sudah masuk dalam kluster keluarga. Nah kalau kluster keluarga ini dipastikan banyak kontak erat, otomatis akan banyak tes swab dan sebagainya. Jadi kemungkinan adanya peningkatan itu akan semakin tinggi, terbukti dari beberapa hari ke belakang itu penambahan 100 kasus lebih,” ungkapnya.
Di sisi lain, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Salah satunya dilakukan petugas Damkar Kuningan dalam penyemprotan cairan disinfektan di daerah terindikasi Covid-19. Nyaris selang beberapa hari saja, petugas Damkar melakukan disinfeksi wilayah. Terakhir pada Jumat (8/1) kemarin, Damkar menyemprot 4.500 liter cairan disinfektan di Desa Tambakbaya Kecamatan Garawangi Kuningan. (ags)