Kepala BNNK Kuningan Ajak Media Berkolaborasi

Sabtu 27-02-2021,10:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN–Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuningan AKBP Irfan Nurmansyah SIK MM, mengajak insan media berkolaborasi dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.

 “Saya selaku Kepala BNNK Kuningan, berharap kolaborasi kita, kerjasama kita dapat terjalin. Karena apa pun yang terjadi situasi kamtibmas, walaupun judulnya BNNK Kuningan ini bekerja fokus di narkoba, kita juga perlu tahu situasi kamtibmas dari bapak ibu (para jurnalis) sekalian,” kata Irfan Ajakan saat ditemui wartawan di lantai II Gedung BNN Kuningan, Jalan Aruji Kartawinata, Jumat (26/2) pagi.

Menurut Irfan, berbagai upaya apa pun untuk pemberantasan narkoba yang dilakukan BNN, tidak akan terwujud jika tidak ada andil dari masyarakat, termasuk di dalamnya peran serta para wartawan. Dengan adanya peran wartawan, ia berharap masyarakat pun dapat mengetahui bahwa BNN benar-benar bekerja.

“Kita saat ini tidak diam. Setiap hari, setiap minggu, selalu berputar-putar ke desa-desa. Ini untuk menggalakan (program) Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba). Nah, kalau masyarakat tidak tahu, piye toh (bagaimana, red),” ujarnya.

“Artinya, masyarakat biar tahu, terutama bandar-bandar ini. Tujuan dari BNN RI dan BNN Jabar, ini kita harus berantas. Beralihnya para pengguna dari narkoba ke obat, itu sebenarnya kalau mereka tahu, itu lebih parah,” imbuhnya.

Irfan yang sejak pangkatnya Ipda hingga AKBP, ia lebih banyak berkecimpung dalam bidang narkoba. Sebelum dirinya ditugaskan di BNN, ia pernah bertugas di Bali, Bengkulu, dan terakhir menjabat sebagai Kasat Narkoba di Polrestabes Bandung.

“Sebenarnya, kalau orang mau sembuh itu kan harus ada resep dari dokter, pakai obat ini sekian lama. Sehingga mereka keenakan menggunakan obat tanpa resep dokter. Nah, melihat itu (peredaran obat-obatan terlarang, red), Pak Kepala BNN Jabar memerintahkan untuk melakukan pemberantasan obat-obatan. Setelah itu kita limpahkan,” ungkap Irfan, seraya menceritakan penangkapan sejumlah pelaku di salah satu desa.

Untuk itu, Irfan kembali mengajak para jurnalis di Kuningan untuk bekerja sama. Ia juga membuka pintu untuk para jurnalis sering berkunjung ke kantor BNN menemuinya.

“Saya ingin menerapkan seperti waktu di Polrestabes (Bandung). Ada atau tidak ada berita, ke sini saja. Kita ngopi bareng. Kita tidak masalah. Kita kolaborasikan saja,” tutur Irfan sambil tertawa penuh kekeluargaan.

Lebih lanjut Irfan mengungkapkan, tugas barunya di BNN berbeda dengan saat dirinya bertugas di lembaga kepolisian. Sebab, untuk di Kepolisian, yang utama adalah penegakkan hukum (gakkum). Namun di BNN ada pola tertentu yang harus dilakukan.

“Polanya di BNN ini, pelaku-pelaku ini adalah korban dulu. Sehingga untuk pemakai, kita rehab sampai mereka sembuh. Nah, untuk bandar, nanti siapa yang beli kalau tidak ada pengguna. Begitu mindset saya,” ungkapnya. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait