Pegawai Diskominfo Jalani Vaksinasi Covid-19

Sabtu 06-03-2021,10:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Para pegawai di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan menjalani vaksinasi Covid-19. Pelaksanaan suntik vaksin ini berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Iya saya mengikuti untuk disuntik vaksin. Pertama harus daftar dulu, skrining kesehatan, setelah dinyatakan sehat dan sudah memenuhi kriteria baru boleh divaksin, kemudian tunggu 30 menit untuk observasi. Alhamdulillah saya tidak apa-apa dan tetap sehat, yang terpenting divaksin tidak sakit sama sekali,” kata Kepala Diskominfo Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi kepada awak media, kemarin (5/3).

Tak lupa, Ia mengajak kepada seluruh masyarakat agar mengikuti program Vaksinasi Covid-19. Hal ini sebagai upaya bersama untuk mencegah penularan penyebaran corona di Kabupaten Kuningan. “Saya sudah divaksin. Vaksin tidak sakit,” tukasnya.

Hal senada disampaikan Kabid Informasi dan Publikasi Diskominfo Kuningan Anwar Nasihin SKom MSi. Ia mengaku tidak merasakan sakit saat mendapat suntikan vaksin Covid-19.

“Alhamdulillah vaksin untuk penyuntikan pertama sudah selesai pada pelaksanaannya tidak terasa sakit. Saat ini saya merasa tenang dan aman untuk melaksanakan aktivitas, karena dengan perlindungan vaksin kita akan berusaha secara ikhtiar terhindar dari paparan Covid-19,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau, untuk semua masyarakat Kabupaten Kuningan jangan merasa takut divaksin. Sebab vaksin ini sangat aman dan banyak sekali manfaatnya, yakni untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sementara Petugas Medis Puskesmas Sukamulya dr Dudin Safrudin menerangkan, penyuntikan vaksin ini dilakukan di lengan sebelah kiri bagian atas dengan dosis kurang lebih 0,5 dengan jenis vaksin Sinovac. Dari jumlah 63 peserta vaksin, ada beberapa yang gagal menjalani vaksinasi akibat tidak memenuhi persyaratan misalnya tensi darah yang tinggi.

“Jadi ada yang bisa divaksin dan ditunda. Untuk hasil pemeriksaan skrining di meja 2, nanti dari situ kesimpulannya bisa divaksin atau tidak, untuk yang memiliki riwayat penyakit berat seperti gula atau darah tinggi kita tunda dulu,” paparnya.

Pada saat peserta berada di meja kedua, lanjutnya, maka akan dilakukan wawancara singkat dan pemeriksaan. Hasilnya berupa kriteria relatif dan kriteria mutlak.

“Untuk relatif bisa kita tunda, nanti dilakukan kontrol lagi kalo kondisinya sudah stabil bisa dilakukan penyuntikan di lain waktu. Kalau kriteria mutlak misalnya gulanya masih tinggi, jantung, alergi terhadap obat tertentu, kita menghawatirkan nanti pada saat penyuntikan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, maka itu ditunda tidak dilakukan penyuntikan,” bebernya.(ags)

Tags :
Kategori :

Terkait