Kuningan Rawan Peredaran Sabu

Jumat 19-03-2021,10:15 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN–Peredaran narkotika jenis sabu-sabu di Kabupaten Kuningan sudah cukup mengkhawatirkan. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuningan AKBP Irfan Nurmansyah kepada awak media, kemarin (18/3). Untuk mencegahnya, diperlukan kerja sama dan komunikasi seluruh elemen masyarakat termasuk dari pemerintahan desa.

Menurut AKBP Irfan, wilayah Kabupaten Kuningan sekarang cukup rawan terhadap peredaran narkotika jenis sabu-sabu. Oleh sebab itu, perlu kerja bersama dengan melibatkan masyarakat untuk memerangi narkoba. “Kita dapat informasi Kuningan ini sudah mulai rawan akan sabu. Sudah mulai zona merah akan sabu, kita akan coba ungkap, kita turun bersama,” tegas Irfan.

Sejauh ini, untuk pengungkapan kasus dari 10 Desa Bersinar yang ada, sebagian besar didominasi obat-obatan tanpa izin edar. Apalagi saat ini BNNK Kuningan juga tengah melakukan penyelidikan kaitan dengan penyalahguna narkotika jenis sabu. “Iya betul (target penyalahguna sabu, red) insya Allah. Kami terus melakukan koordinasi dengan semua elemen,” tukasnya.

Demi pencegahan peredaran narkoba lebih luas, Irfan menekankan, agar seluruh desa dapat bercermin terhadap Desa Ancaran yang telah berkomitmen untuk memerangi narkoba. Sehingga ada keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba.

“Saya katakan kenapa program Desaku Bersinar ini harus dijalankan di mana-mana. Sebab sekarang sudah masuk rawan peredaran narkoba jenis sabu, untuk zona merah saya katakan, tolong kepada para kepala desa untuk menggugah hatinya jangan sampai warganya menjadi korban narkoba,” tandasnya.

Menurutnya, makin masifnya peredaran obat-obatan tanpa izin edar disebabkan dari para pemakai sabu-sabu. “Peredaran obat-obatan itu pangkalnya itu bersumber dari pelanggan sabu. Mereka yang menggunakan obat-obatan itu awalnya dari pengguna sabu,” ujarnya.

Sementara Wakil Bupati HM Ridho Suganda SH MSi menyatakan, kalangan generasi milenial menjadi salah satu yang perlu diberi perhatian khusus, karena rawan menjadi sasaran para pengedar gelap narkoba. Sebab di kota-kota besar, tak jarang narkotika ini menjadi sebuah gaya hidup dalam pergaulan sehari-hari.

“Jadi, milenial ini yang paling kita soroti. Sebab tak jarang di kota-kota besar, narkotika itu menjadi bagian dari gaya hidup. Jadi jangan sampai kita yang masih bersih dari penyalahgunaan narkoba, malah terkontaminasi dan menjadi korban dari peredaran narkoba,” terangnya.

Wabup Edo mengajak, agar semua pihak terlibat dan bersama-sama menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba. Sehingga kedepan bisa menciptakan generasi muda berkualitas dalam pembangunan bangsa di masa mendatang. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait