KUNINGAN - Kebijakan larangan mudik dan berbagai pembatasan mobilitas masyarakat pada libur Lebaran Idul Fitri 1442 H/2021 sangat berdampak pada kelangsungan usaha wisata di Kabupaten Kuningan. Jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Kuningan selama lima hari libur Lebaran kemarin mengalami penurunan sangan drastis. Diperkirakan hanya mencapai 250 ribu orang, masih jauh dibanding sebelum pandemi yang bisa mencapai di atas 3 juta.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kuningan Acep Purnama kepada awak media usai menghadiri kegiatan evaluasi pengelolaan sektor pariwisata bersama 50 pengusaha wisata di objek wisata J&J, baru-baru ini. Namun demikian, Acep menilai, kondisi ini menunjukkan industri wisata di Kabupaten Kuningan masih banyak diminati oleh masyarakat dan bisa bersaing dengan daerah lain.
\"Berdasarkan data yang diterima Disporapar, jumlah wisatawan yang masuk Kuningan hingga H+5 Lebaran kemarin hanya sekitar 80.000 orang, namun berdasarkan perhitungan saya jumlahnya bisa mencapai 250.000 orang. Meski terkendala pandemi, animo wisatawan baik lokal maupun luar Kuningan untuk berwisata ke Kuningan masih tinggi. Ini menunjukkan, di saat banyak objek wisata bermunculan di daerah lain, namun wisata Kuningan masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk berwisata,\" ujar Acep diamini Kadisporapar Toto Toharudin.
Atas kondisi ini, Acep mengatakan, sepatutnya bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha wisata di Kabupaten Kuningan untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas wisata terutama dalam hal sarana dan prasarananya. Namun, Acep meminta kepada seluruh pengusaha wisata untuk tetap patuh dan taat kepada anjuran pemerintah untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
\"Alhamdulillah, selama libur Lebaran kemarin tidak ada kemacetan terjadi di Kabupaten Kuningan baik di jalan maupun di objek wisata. Kalaupun ada ditemukan beberapa objek wisata yang kurang menerapkan protokol kesehatan akibat membeludaknya wisatawan, namun hal ini bisa langsung teratasi berkat kesigapan petugas baik dari kepolisian, TNI, Satpol PP, Dishub dan lainnya melakukan tindakan antisipasi,\" ungkap Acep.
Acep pun berterima kasih kepada para pengusaha wisata yang sudah bekerjasama dengan baik mematuhi arahan pemerintah tentang penerapan protokol kesehatan secara optimal. Acep melihat semua objek wisata sudah memenuhi syarat penyediaan protokol kesehatan seperti wajib masker, penyediaan hand sanitizer hingga tempat cuci tangan untuk wisatawan.
\"Contoh di beberapa daerah sampai harus menutup tempat wisatanya. Alhamdulillah, untuk Kabupaten Kuningan terbilang cukup berhasil sehingga tidak sampai ada penutupan. Ini berkat kerja sama yang baik dan soliditas seluruh instansi terkait dan juga pemilik usaha wisata dan doa para ulama. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya, semoga kerja sama yang baik ini bisa terus kita jalin untuk kemajuan wisata Kabupaten Kuningan ke depan lebih baik lagi,\" ujar Acep. (fik)