KUNINGAN – Ketua DPRD Kuningan kembali menyampaikan rasa keprihatinannya yang mendalam, karena dalam hampir 3 minggu terakhir ini peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan cukup tinggi. “Saya merasa prihatin, karena kasus Covid-19 di Kuningan meningkat. Saya kira di semua daerah di Indonesia tren kenaikan itu justru terasa di tiga minggu terakhir,” kata Nuzul, di gedung DPRD, kemarin (28/6).
“Banyak rumah sakit yang sudah penuh. Sampai tadi malam (kemarin, red) mengadakan rapat mendadak Forkopimda dengan seluruh jajaran satgas covid-19 di Pendopo, untuk mencari solusi terhadap persoalan ini,” imbuhnya.
Hasil rapat tersebut, kata Nuzul, disepakati bahwa anggaran refocusing yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, difokuskan dalam penanganan Covid-19. Diantaranya karena sudah penuhnya seluruh rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, sehingga akan mencari tempat lain untuk isolasi yang bisa digunakan.
“Kita menggunakan aula BKPSDM di desa Cikaso, kurang lebih ada sekitar 70-100 bed yang bisa ditampung, karena RS sudah penuh,” kata Nuzul.
Kemudian, Pemkab juga akan melatih tim medis, karena tenaga kesehatan di Kuningan juga sudah banyak yang terpapar. Bahkan tidak menutup kemungkinan kalau belum juga tertangani, ada beberapa tempat seperti hotel yang bisa disewa. Karena yang terpenting adalah tugas pemerintah untuk melayani masyarakat dengan baik.
“Bahkan yang sering saya sampaikan karena ini sudah massif, maka tadi malam sudah disepakati untuk dilakukan isolasi di tingkat desa, walaupun dalam istilah lain mungkin disepakatinya pos Desa. Yaitu penanganan Covid-19 dimulai dari desa, tracing yang OTG dan yang bergejala, dan setelah itu ditangani secara intensif baru dibawa ke RS,” paparnya.
Ia mengucapkan terima kasih juga kepada TNI-Polri yang akan meminjamkan 70 bet untuk mengisi ruang isolasi baru di kantor BKPSDM (Cikaso). Bahkan satu mobil unit untuk MCK juga akan dipinjamkan untuk penanganan Covid-19 ini.
Masalah Covid-19 ini, lanjut Nuzul, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab semua komponen, termasuk TNI-Polri, terutama masyarakat. Ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Kuningan untuk bukan hanya pencegahan yang dilakukan, akan tetapi dalam situasi saat ini bahu membahu harus dilakukan agar bisa mengatasi masalah ini dengan baik.
“Mari bahu membahu, dengan isolasi mandiri berbasis desa atau posko desa. Kita tumbuh kembangkan kerjasama ini, dan ini yang kita harapkan partisipasi masyarakat, kegotongroyongan masyarakat. Kita hindarilah nilai-nilai apatismenya, karena sekarang ini Covid-19 sudah serius, sudah berada di dekat kita. Maka yang bisa mencegah bukan hanya dokter, tenaga kesehatan, tapi kita dan ridho Allah SWT tentunya,” ajak Zul, sapaan akrabnya.
Minggu malam kemarin, masih kata Zul, juga sudah disepakati bagian dari PPKM, diantaranya pengetatan ruas-ruas jalan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. “Mulai hari ini (pengetatan ruas jalan) yang akan diberlakukan nanti malam (tadi malam, red). Semua mensosialisasikan penyekatan di beberapa ruas jalan,” sebutnya.
Di DPRD sendiri, Zul menyebut ada 3 orang anggota dan 3 orang staf dewan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mengantisipasinya, kemarin sudah dilakukan penyemprotan, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
“Nah, sementara dalam hari-hari ini kita akan menghadapi agenda yang cukup penting, yaitu realisasi APBD 2020, karena ini Perda harus disepakati oleh eksekutif dan legislatif,” tutur Zul.
“Perda ini kan harus ada pembahasan, namun barusan saja diputuskan bahwa pembahasan ini dilakukan dengan sistem kombinasi, baik melalui online maupun offline karena memanfaatkan era digitalisasi ini adalah keniscayaan. Kita harus menghindari kerumunan, tapi pembahasan juga harus tetap dilakukan tanpa menghilangkan nilai-nilai kritis kita untuk membahas itu,” imbuhnya.
Untuk agenda ke luar kota, Zul mengaku sudah menyetop untuk tidak melakukan kunjungan ke luar kota. Bahkan, meskipun ada yang mendesak untuk melakukan kunjungan dari luar daerah, itu jelas tidak boleh.
“Ada katanya tiga orang yang akan melakukan kunjungan kesini (DPRD, red) dari luar, dan bawa surat swab antigen dari daerahnya. Kami tidak akan mentolerir yang akan hadir itu harus tiga orang,” jelasnya.