KUNINGAN - Sebuah video viral di media sosial terkait jenazah pasien covid 19 meninggal dunia dan diangkut keluaga pakai mobil pikap, karena pihak Rumah Sakit (RS) KMC Kuningan tidak mau mengantar dengan ambulans.
Video dengan durasi 27 detik itu, memperlihatkan jenazah pasien yang masih di atas brankar dan hanya ditutupi dengan kain.
Sementara pihak keluarga nampak histeris saat jenazah tesebut akan dibawa menggunakan mobil bak.
Direktur RS KMC, dr Ode Aman Suhati membenarkan bahwa kejadian itu memang di RS KMC. Namun, narasi yang disampaikan dalam video tersebut tidak benar.
Disampaikan dia, pasien tersebut awalnya dirawat di RS KMC dan sempat dilakukan tes PCR. Hasilnya positif covid-19.
Awalnya, pihak keluarga menerima vonis tersebut. Namun ada keluarga lainnya yang membuat isu dicovidkan.
Akhirnya mereka tersulut emosi dan tidak bersedia mengikuti pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan.
Di saat bersamaan, ambulans rumah sakit juga sedang mengantarkan jenazah lainnya. Sehingga mereka harus menunggu.
Tiba-tiba pihak keluarga sudah membawa mobil bak untuk mengangkut jenazah.
Sementara itu dalam video yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa kejadian ini gara-gara pasien tidak mau dicovidkan. “Ini gara-gara nggak mau dicovid-kan. Mayat meninggal nggak mau diantarkan sama mobil ambulan. Di Rumah Sakit KMC Kuningan,” demikian dikutip dari keterangan video itu.
Menanggapi viralnya video itu di media sosial, pihak RS KMC mengungkapkan sedang dimusyawarahkan di internal terkait laporan kepolisian.
Pihak rumah sakit kecewa dengan narasi yang di video yang berisi fitnah dan menyebut pasien menolak dicovidkan. (muh)