KUNINGAN – Hampir semua siswa ingin kembali melaksanakan kegiatan belajar di sekolah. Keinginan itu tentu menjadi harapan pula bagi pemerintah, agar anak-anak peserta didik dapat belajar secara efektif di sekolah.
Hanya saja, adanya aturan PPKM memaksa pembelajaran tidak dilakukan dengan tatap muka. Kini, anak-anak sekolah mesti belajar kembali secara daring.
Kondisi ini sudah berjalan satu tahun lebih, semua siswa hanya menjalani aktivitas belajar dari rumahnya masing-masing. Tentu harapan semua pihak, pandemi Covid-19 segera berakhir dan aktivitas belajar di sekolah bisa berjalan normal kembali.
Kepala Disdikbud Kuningan Drs H Uca Somantri MSi saat diwawancarai awak media, kemarin (4/8), mengaku, apabila penerapan PPKM Level 4 membuat pembelajaran tatap muka kembali ditunda. Sehingga seluruh sekolah menerapkan pembelajaran hanya melalui daring.
“Secara resmi, KBM tetap dilakukan secara daring sesuai dengan kebijakan pemerintah,” tandasnya.
Apakah kondisi ini cukup mengkhawatirkan jika terjadi lost generasi, Ia hanya menyebut, jika situasi ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Kuningan saja. Sebab kondisinya hampir merata di Indonesia bahkan dunia.
“Kita lihat saja, karena ini bukan hanya kasus lokal saja bahkan internasional. Hanya kita ada kekhawatiran saja, karena ada beberapa wilayah yang belajarnya tidak daring dan mau tatap muka juga bermasalah,” jelasnya.
Menurutnya, situasi ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak sebagai bagian dari warga negara di Indonesia. Khususnya yakni dalam menyikapi persoalan pandemi Covid-19.
“Jadi harus ada kesadaran bersama. Orang tua harus memiliki kesadaran menyikapi situasi, mereka harus lebih aktif untuk mengawasi anak-anaknya pada saat mengikuti proses belajar,” pintanya.
Ia mengimbau, setiap orang tua harus peduli dan bisa mengendalikan anak-anaknya agar bijak dalam memanfaatkan gadget. Sehingga jangan sampai anak lebih dominan bermain gadget ketimbang fokus dalam belajar.
Di sisi lain, kaitan dengan daerah blank spot kini sudah dalam koordinasi dengan pihak Diskominfo Kuningan. Sedikitnya ada 28 desa yang masih memiliki kendala akibat sinyal yang kurang baik.
“Tapi kita juga secara bertahap sudah mengupayakan untuk tidak terjadi blank spot di daerah tersebut. Sehingga akses sinyal bisa lancar,” katanya.
Bahkan saat pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online kemarin, pihaknya mengaku, tidak ada persoalan apapun dan semua berjalan dengan baik dan lancar. “Alhamdulillah pelaksanaan PPDB online kemarin berjalan dengan baik. Saat ini untuk daring, silakan diformulasikan oleh guru-gurunya sehingga tidak monoton, tidak merasa jenuh dan mereka tetap tertarik kepada materi pembelajaran yang disampaikan,” pungkasnya.(ags