KUNINGAN - Selama empat bulan musim kemarau tahun ini menyebabkan volume air Waduk Darma surut hingga 10 juta meter kubik. Dari volume normal 36 juta kubik kini tersisa 25,7 juta meter kubik.
Petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) Waduk Darma pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Ahmad M Zamanudin Pemantau Bendung Darma Balai besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Sisanggarung Ahmad M Zamanudin mengatakan, pada September 2021 pengeluaran air Waduk Darma dibuka 3 meter kubik per detik. Ini dilakukan sesuai jadwal untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian di wilayah Kuningan Timur dan sebagian wilayah Cirebon.
\"Pengeluaran air untuk irigasi dilakukan bertahap, dari awal kemarau di kisaran 1,5 meter kubik per detik, sekarang sudah 3 kubik. Ini sudah sesuai jadwal yang kami buat setiap kali menghadapi musim kemarau sampai menjelang musim penghujan nanti,\" ujar Ahmad, kemarin (9/9).
Ahmad mengatakan, pengeluaran air Waduk Darma tersebut berdampak pada surutnya volume air Waduk Darma secara perlahan. Tercatat saat ini volume air Waduk Darma sudah mencapai 25,7 juta meter kubik dari volume normal 36 juta meter kubik.
\"Sampai pekan pertama bulan September ini volume air Waduk Darma sudah surut 10 juta meter kubik lebih. Sejak awal pintu air dibuka pada bulan Juni lalu sekitar 1,5 meter kubik per detik, kini air yang dialirkan untuk kebutuhan irigasi pertanian wilayah Kuningan dan Cirebon sudah 3 meter kubik per detik,\" paparnya.
Ia menambahkan, pintu air Waduk Darma akan ditutup pada pertengahan Oktober mendatang yang diprediksi sudah masuk musim penghujan. Pada masa pengeringan tersebut, juga dimanfaatkan untuk perawatan dan perbaikan saluran irigasi dari kebocoran atau kerusakan untuk menghadapi musim penghujan.
Namun demikian, ia memastikan ketersediaan air Waduk Darma saat ini masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan irigasi selama beberapa bulan ke depan. Terlebih, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) menyebutkan musim kemarau tahun ini masuk dalam kategori kemarau basah di mana masih beberapa kali terjadi hujan.
\"Rencananya pintu air akan dibuka hingga bulan Oktober. Mudah-mudahan saja prediksi BMKG musim kemarau akan berakhir bulan September benar, sehingga para petani tak sampai mengalami kekeringan seperti tahun lalu,\" ujar Ahmad.
Sementara itu, penyusutan debit air Waduk Darma juga terlihat dari garis air permukaan yang membekas pada dinding waduk yang semakin tinggi. Ditambah lagi mulai bermunculannya tanah timbul yang banyak dimanfaatkan warga sekitar untuk bercocok tanam. (fik)