Lestarikan Batik sebagai Warisan Budaya

Kamis 14-10-2021,10:06 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Dekranasda Kabupaten Kuningan mengajak masyarakat untuk melestarikan batik sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Sebagai salah satu wujud pelestarian batik, Dekranasda menggelar kegiatan coaching clinik membatik bagi generasi pelajar baik SD, SMP hingga SMA dan sederajat.

Kegiatan membatik ini dilaksanakan di halaman Setda Pemkab Kuningan, kemarin (13/10). Kegiatan ini pun dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tahun 2021.

Bupati H Acep Purnama SH MH mengungkapkan, UNESCO telah menetapkan batik sebagai salah satu warisan budaya tak benda asal Indonesia. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat wajib untuk merawat keberlangsungannya.

“Kita semua memiliki kewajiban untuk melestarikan batik, salah satunya melalui kegiatan coaching clinic seperti hari ini. Sehingga pengetahuan membatik yang sudah diperoleh di kegiatan ini, bisa untuk dikembangkan ke depan oleh anak-anak muda agar batik Kuningan lebih terkenal lagi,” ungkapnya.

Dirinya mengapresiasi dan mendukung kegiatan coaching clinic membatik yang diadakan Dekranasda Kuningan. Semoga kegiatan membatik ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, guna menghasilkan para pembatik inovatif sekaligus ikut mengembangkan batik khas Kuningan.

“Ini merupakan program dari Dekranasda untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas masyarakat Kuningan. Sehingga bisa menghasilkan produk kerajinan batik yang semakin berkualitas dan inovatif,” imbuhnya.

Menurutnya, pelatihan seperti ini sangat perlu untuk terus berkelanjutan. Sebab dapat membuat generasi muda di Kuningan merasa terpanggil untuk mencintai, mempelajari dan melestarikan warisan budaya indonesia terutama terhadap batik dari Kuningan.

Ketua Dekranasda Kuningan Hj Ika Acep Purnama SE menambahkan, kegiatan coaching clinic merupakan salah satu ikhtiar dalam upaya mengenalkan dan melestarikan tradisi dan budaya bangsa. Khususnya yakni batik dengan memanfaatkan momentum Peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2021.

“Kami mohon doanya agar selalu semangat dan istiqomah dalam menjalankan tugas kami. Salah satu strategi mengenalkan dan melestarikan tradisi dan budaya bangsa pada masyarakat khususnya batik, kita dapat mengaplikasikan batik dengan mengikuti trend masa kini,” ucapnya.

Seperti yang dilakukan sekarang, pihaknya kompak mengenakan kaos batik dengan aplikasi gabungan motif batik Kuningan di bagian depan kaos yakni motif batik Gunung Ciremai, Kuda, Bokor dan Daun Boled, serta motif batik Ikan Dewa pada lengan kaos. Selain itu, ada juga aplikasi batik pada goodie bag atau tas jingjing yang akan diajarkan para tutor profesional terhadap anak-anak pelajar.

“Kami ucapkan terima kasih pula kepada para perusahaan retail, supermarket dan minimarket yang telah berkomitmen menjalin kerjasama dengan Dekranasda Kuningan dalam kerjasama promosi produk hasil kerajinan di Kabupaten Kuningan. Sudah menjadi tanggung jawab moral kita bersama untuk saling bahu-membahu membantu meningkatkan ekonomi masyarakat, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini. Semoga dengan adanya kerjasama dapat membantu meningkatkan pendapatan pengrajin batik dan membangkitkan ekonomi mikro di Kuningan,” bebernya.

Sementara Asda II Setda Kuningan Dr Deni Hamdani MSi mengutarakan, kegiatan coaching clinic digelar untuk menyasar anak muda milenial kaum pelajar baik tingkat SD, SMP, SMA dan sederajat.

“Sebab generasi pelajar adalah pewaris bangsa, pewaris budaya yang tentunya harus menjadi bekal tentang kebanggaannya dalam membatik yang luar biasa sekali seninya. Jadi kita ingin kepada para generasi milenial, untuk bisa terus melestarikan merawat dan menjaga warisan budaya seni membatik,” harapnya.

Dia menyebut, terkait karya-karya yang dihasilkan para pelajar, nantinya akan dikomunikasikan dengan para pengrajin batik dan owner toko modern. Karena kegiatan ini dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara Dekranasda Kuningan dengan beberapa perusahaan retail.

“Yakni tentang kerja sama pemasaran produk hasil kerajinan sebagai bentuk komitmen bersama antara pemerintah daerah dengan dunia usaha, lembaga kemasyarakatan dan pengrajin dalam pengembangan ekonomi mikro,” jelasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait