KUNINGAN – Dalam rangka milad ke-7, Yayasan Baraya 85 menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) sunatan masal. Acara digelar sekaligus dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.
Terdapat sebanyak 82 anak dari 17 desa yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Cilimus, Cigandamekar, Mandirancan dan Kecamatan Pancalang. Kegiatan berlangsung di Rest Area dan Sport Centre Desa Randobawa Ilir Kecamatan Mandirancan, Sabtu (16/10).
Agenda Baksos Yayasan Baraya 85 yang sempat terkendala karena adanya pandemi Covid-19 tersebut, membuat panitia menyediakan beberapa pilihan. Berlangsung secara biasa atau terpisah. Yang pasti, kegiatan tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, terlebih tempat cukup luas dan pemanggilan peserta pun dilaksanakan secara bertahap dengan absen yang telah ditetapkan.
Kegiatan dilaksanakan beranjak dari adanya keprihatinan Yayasan Baraya 85 mengingat kondisi pandemi saat ini yang sudah berjalan hampir dua tahun. Adanya peningkatan usia anak sunat ditambah kondisi perekonomian yang sedang merosot, membuat pendaftar peserta sunat membludak.
“Dari keprihatinan tersebut Yayasan Baraya 85 berusaha sekuat tenaga untuk tetap melaksanakan acara ini. Kami melakukan koordinasi dengan aparat berwenang. Apalagi mendapat dukungan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Ibu dr Hj Susi Lusianti dengan mengarahkan pada pelaksana medis yang profesional,” kata Ir Iwan Koswadhi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Baraya 85, usai acara.
Dalam kesempatan ini, Ketua Pelaksana kegiatan Suardi, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut berlangsung cukup baik dan telah berjalan sesuai rencana. Baik untuk perlengkapan, konsumsi, transportasi telah ditetapkan, dan terutama tim medis dari Klinik Metro dengan pengawasan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kuningan.
“Dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak berjalan dengan baik, karena ini pelaksanaan yang ke empat kalinya. Jadi, panitia telah dapat memahami cara dan tekniknya. Kalaupun ada kendala sedikit, itu karena kita pelaksanaannya berpindah, yang mana pada pelaksanaan sebelumnya selalu di auditorium gedung naskah Linggarjati,” terang Suardi.
“Kini acara dilaksanakan di Rest Area dan Sport Centre Randobawa Ilir. Walaupun fasilitas belum selesai pembangunannya, tapi ke depannya tempat ini akan banyak menampung kegiatan olahraga, sosial dan religi,” imbuhnya.
Yayasan Baraya Delapan Lima, merupakan organisasi yang terbentuk sebagai komunitas alumni SMPN Cilimus lulusan tahun 1985. Sebagai persaudaraan satu almamater dan satu lembur, kangen akan daerah kelahiran tidak dapat dipungkiri, walaupun keberadaan tinggal para anggotanya sudah tersebar di berbagai daerah.
Dari kumpul-kumpul biasa, akhirnya disepakati untuk dapat memberikan arti dalam sebagian hidup dengan berkontribusi pada kegiatan sosial. Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Yayasan Baraya 85, Yayan Henri Danisukmara MSi, di sela sela kesibukan panitia yang bermarkas di depan SMAN 1 Cilimus itu.
“Dalam kesempatan ini hadir kapolsek Mandirancan, memberikan pengarahan terkait untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan. Juga disampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Baraya 85, membawa kebaikan untuk masyarakat sekitar,” kata Yayan.
Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan setiap tahun. Ia pun bersyukur karena pada kegiatan sunatan masal kali ini, peserta sunat mendapat 1 stel baju koko, tas sekolah dari brand terkenal bodypack, perlengkapan alat tulis sekolah, makanan ringan dan uang panyecep sebesar Rp1 juta.
Kegiatan ini dilakukan, lanjut Yayan, sebagai wujud kepedulian sosial dari warga Baraya 85, dengan harapan ke depannya kegiatan serupa dapat terus terlaksana. Bahkan lebih ditingkatkan baik kegiatan sosial, pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Peserta sunat dihibur dengan acara sisingaan, sebagai wujud memberikan rasa bahagia kepada anak. Juga disediakan dan difasilitasi dengan foto booth untuk berfoto anak sunat dan keluarganya.
“Jadi konsepnya benar-benar memberikan kebahagiaan pada anak dan keluarganya, dan tim medis yang dari Metro Klinik Pun menurunkan team dongeng, memberikan ketenangan kepada anak menjelang di khitan, tujuannya mengurangi tingkat stres anak. Alhamdulillah acara berjalan aman dan lancar berkat dukungan semua pihak,” ucap Yayan.