KUNINGAN - Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan pada Selasa (16/11) kemarin menyebabkan bencana tanah longsor di sembilan lokasi di lima kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, beruntung kejadian tanah longsor dan pergerakan tanah tersebut tidak sampai menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah warga. Namun demikian, sedikitnya ada 12 rumah warga yang terancam longsor susulan dan sejumlah akses jalan tertutup.
\"Ya, bencana longsor terjadi di sembilan titik pada hari Selasa kemarin, dan kami sudah melakukan assesement ke semua lokasi, berkoordinasi dengan perangkat desa dan pihak terkait. Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan korban jiwa ataupun kerusakan bangunan rumah, hanya saja ada 12 rumah warga terancam karena tembok penahan tebing (TPT) di sampingnya ambrol,\" ungkap Ibe panggilan akrab Indra Bayu kepada Radar, kemarin.
Ibe menyebutkan, sembilan titik longsor tersebut yakni di Kecamatan Cilebak ada dua titik, dua lokasi di Kecamatan Darma, tiga lokasi di Kecamatan Ciniru, dua titik di Kecamatan Darma dan di Kecamatan Cibingbin serta Nusaherang masing-masing satu lokasi. Disebutkan, dua titik longsor di Kecamatan Cilebak yakni di Desa Cilebak menyebabkan akses jalan desa tertutup dan di Desa Bungurberes ada TPT yang ambrol menimbun pekarangan rumah warga. Di Kecamatan Ciniru, kata Ibe, terjadi tiga titik bencana tanah longsor yang semuanya di Desa Cipedes berupa TPT ambruk dan mengancam beberapa rumah warga dan longsor tebing hingga menutup separuh jalan desa.
\"Di Kecamatan Darma ada dua titik longsor yang semuanya Desa Cimenga. Satu titik berupa TPT ambruk dan menimbun pekarangan rumah warga dan satu lokasi lagi di jalan kabupaten penghubung Cipasung-Subang. Namun kejadian ini bisa langsung tertangani sehingga pada Selasa malam akses jalan ini sudah bisa dilewati kendaraan roda empat,\" ungkap Ibe.
Di Kecamatan Nusaherang, lanjut Ibe, TPT di Desa Kertawirama ambruk dan menutup pekarangan rumah warga di bawahnya. Kondisi ini menyebabkan dua rumah terancam jika terjadi longsor susulan.
\"Sedangkan di Cibingbin, bencana tanah longsor terjadi di Desa Cipondok. Juga mengancam beberapa rumah yang ada di atas maupun di bawahnya,\" ujarnya.
Namun demikian, Ibe memastikan, dari sekian banyak kejadian tanah longsor tersebut telah mendapat penanganan dari BPBD dibantu perangkat dari Polsek, Koramil dan pemerintah serta masyarakat setempat. Seperti longsor yang menutup jalan, langsung mendapat penanganan bersama warga melakukan pembersihan material longsor dengan peralatan seadanya.
\"Sementara yang mengancam rumah warga, telah dilakukan pemasangan terpal dan cerucuk bambu untuk mencegah terjadi longsor susulan. Kami juga sudah mengimbau kepada pemilik rumah agar waspada apabila hujan kembali turun agar langsung mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman. Sementara tanah longsor di Cipedes yang menutup separuh jalan, kita baru akan lakukan pembersihan besok (hari ini, red) karena harus mengerahkan alat berat,\" ungkap Ibe. (fik)