KUNINGAN – Akibat hujan turun dengan intensitas cukup lebat beberapa hari ini, membuat sejumlah titik jalan di Kuningan terancam ambles. Adapun akses jalan yang terancam terseret longsor merupakan jalan kabupaten hingga jalan penghubung antardesa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selama kurun waktu sepekan ini setidaknya ada tiga jalan kabupaten yang terancam ambles. Termasuk titik akses jalan desa dan jalan lingkungan mengalami hal serupa.
Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, kemarin (23/11), mengatakan, hasil update data di lapangan beberapa hari terakhir untuk musibah tanah longsor terjadi di beberapa titik. Bahkan salah satunya yakni tiga titik akses jalan kabupaten yang terancam amblas.
“Kejadian tanah longsor menyebabkan dua titik akses jalan kabupaten terdampak. Kemudian beberapa di antaranya juga jalan penghubung antar desa dan jalan lingkungan,” terangnya.
Dia menjelaskan, jalan kabupaten yang terancam ambles berada di jalur Cipasung menuju Subang. TPT jalan raya Cipasung-Subang longsor mengakibatkan sebagian badan jalan terseret longsor.
“Badan jalan yang terseret longsor berukuran panjang 7,5 meter dan lebar 0,5 meter. Kejadian bermula saat hujan lebat pada hari Jumat sore, TPT jalan raya Cipasung-Subang di Dusun Kutamangu, Desa Kurawaringin, Kecamatan Selajambe longsor dan menyeret badan jalan,” terangnya.
Kejadian longsor berikutnya di akses jalan Desa Cipakem menuju Desa Mekarsari, Kecamatan Maleber. Bahu jalan terseret longsor dengan ukuran panjang 15 meter, lebar 1 meter dan tinggi 20 meter.
“Petugas gabungan bersama warga telah memasang cerucuk bambu di area longsoran. Ini untuk antisipasi jika terjadi longsor susulan, ke depan harus dilakukan pembuatan TPT jalan,” imbuhnya.
Pihaknya juga mencatat ada kejadian longsor yang menimpa wilayah Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru. Tebing jalan kabupaten penghubung Desa Cijemit menuju Desa Gunungmanik longsor, sehingga menyeret sebagian badan jalan.
“Tebing jalan itu berukuran panjang 10 meter dan tinggi 25 meter. Adapun badan jalan yang longsor panjangnya 10 meter dan lebar 0,5 meter,” tukasnya.
Ia menyebut, kejadian itu bermula saat turun hujan pada Senin kemarin.
“Kita sudah menurunkan tim asessment dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Diharapkan aparat desa setempat segera memasang rambu-rambu tanda bahaya di area tersebut, sebelum dilakukan pemasangan cerucuk bambu di lokasi longsoran,” bebernya.
Selain mengancam akses jalan, lanjutnya, longsor juga mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Para petugas juga sudah melakukan tindakan sementara untuk penanganan kedaruratan.(ags)