Nurdin Salurkan Benih Padi MSP 13B

Selasa 30-11-2021,11:16 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Politisi PDIP Drs Muhammad Nurdin MM menyalurkan benih padi MSP 13B bagi sejumlah kelompok tani di Kuningan. Jenis benih padi yang dibagikan ini cukup berbeda dari varietas yang sebelumnya dikembangkan yaitu MSP 13A.

Sebab masa tanam untuk varietas MSP 13B ini cukup pendek, yakni hanya 80 hari. Sehingga jangka waktu panen padi akan lebih cepat ketimbang dari varietas sebelumnya.

Apalagi varietas benih yang dikembangkan ini dianggap memiliki hasil padi berkualitas. Bahkan padi yang telah dipanen dapat kembali ditanam oleh petani sebagai benihnya.

“Benih padi MSP 13B ini masa tanamnya lebih pendek dari varietas sebelumnya yang pernah dibagikan yakni MSP 13A. MSP 13B mempunyai masa tanam lebih pendek sekitar 80 hari sudah dapat dipanen oleh petani,” kata Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Muhammad Nurdin melalui Tenaga Ahlinya, Sutrisno SH kepada awak media, kemarin (29/11).

Dia menyebut, benih padi MSP 13B disalurkan bagi kelompok tani di Dapil Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran. Penyaluran diawali bagi kelompok tani di 14 desa yang berada di kawasan pinggir hutan wilayah Kuningan.

“Kita melakukan inovasi pola pemberdayaan pertanian dengan melakukan gerakan pengembangan varietas padi unggulan. Benih dibagikan kepada desa yang tergabung dalam Paguyuban Desa Pinggir Hutan, dialokasikan untuk penanaman satu hektare sawah per desa,” sebutnya.

Pihaknya berharap, masing-masing desa dapat mengembangkan varietas MSP 13B sebagai bagian upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kesejahteraan petani. Kelompok tani yang mendapat bantuan benih padi tersebar di beberapa kecamatan seperti Ciwaru, Maleber dan Cilebak.

“Ini bukan program baru Pak Nurdin ya, ini sudah lama dan terus berkelanjutan. Sistemnya kita buat pemberdayaan bantuan secara bergulir, yang pasti sudah ratusan kelompok tani kita bantu dengan benih MSP ini,” ungkapnya.

“Kita ingin selain mendorong petani meningkatkan kapasitas produksinya, kita juga ingin meringankan petani supaya tidak ketergantungan dengan pasar benih,” ujarnya.

Dia melihat, kerapkali kebutuhan benih padi menjadi beban tersendiri bagi para petani. Karena setiap panen dilakukan, petani akan menemui kebingungan untuk mendapatkan benih padi saat memulai masa tanam.

“Benih MSP yang kita kembangkan ini hasil panennya bisa kembali ditanam. Jadi petani tidak pusing lagi untuk mencari benih padi,” tutupnya.(ags)

Tags :
Kategori :

Terkait