KUNINGAN – Program Bunda Menyapa yang concern dilakukan TP PKK Kabupaten Kuningan menjadi wujud dalam menjaga ketahanan pangan keluarga. TP PKK Kuningan fokus melakukan pembinaan melalui pemberdayaan warga dengan program Bunda Menyapa.
Salah satu programnya yakni memanfaatkan lahan pekarangan untuk dijadikan lokasi menanam beragam jenis sayuran. Langkah ini sudah berjalan cukup lama sejak dua tahun lalu.
Apalagi saat ini, beberapa tanaman sayuran telah bisa dipanen langsung. Salah satu terlihat saat kegiatan Bunda Menyapa di Desa Panyosogan, Kecamatan Luragung baru-baru ini.
Saat melakukan kunjungan, Ketua TP PKK Kuningan Hj Ika Acep Purnama berkesempatan memetik langsung hasil pertanian berupa bawang merah dan beberapa jenis sayuran lain. Menurut Ika, pemanfaatan lahan pekarangan menjadi lebih produktif bisa membantu tambahan pemasukan keuangan keluarga.
“Pangan merupakan salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi, karena menjadi sebuah kebutuhan pokok untuk kita semua. Dengan pangan kita akan terhindar terjadinya gizi buruk,” kata Hj Ika Acep Purnama.
Pihaknya memberikan dukungan untuk bermitra dalam menyukseskan program Bunda Menyapa. Sebab memiliki tujuan utama untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga, meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dan memberi warna pada pembangunan daerah di Kabupaten Kuningan dengan penerapan azas konservasi.
“Program Bunda Menyapa sudah dimulai dua tahun yang lalu, dengan fokus pada pemanfaatan area pekarangan untuk penanaman tanaman pangan. Sedangkan pada tahun ini, akan mengembangkan kegiatan Bunda Menyapa pada usaha produktif skala rumah tangga di bidang perikanan dan peternakan,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Ia menyebut, akan dilakukan pengembangan pemanfaatan lahan non produktif milik pemerintah daerah untuk dikelola masyarakat. Sehingga menjadi sentra produksi agro yang tentu saja kegiatan ini tetap bersinergi dengan perangkat daerah di Kabupaten Kuningan.
“Kegiatan Bunda Menyapa bisa meningkatkan penghasilan tambahan keluarga, pada akhirnya akan memiliki dampak modal awal untuk terwujudnya desa mandiri pangan, desa pinunjul sesuai karakter dan potensi yang dimiliki masing-masing,” imbuhnya.
Pemerintahan desa setempat mengimbau agar seluruh masyarakat desa bisa melestarikan dan menjalankan program Bunda Menyapa. Hal ini agar tidak ada masyarakat desa yang kekurangan pangan bahkan hingga terjadi gizi buruk.(ags)