KUNINGAN-Tanaman obat di Kabupaten Kuningan hanya terdapat lima jenis. Yakni laja/laos, kunyit, kapolaga, jahe, dan kencur.
Karena itu Wakil Bupati Kuningan H M Ridho Suganda SH MSi minta mahasiswa program studi farmasi harus turut andil dalam mengembangkan jenis tanaman obat lainnya untuk kebutuhan kesehatan.
Menurut Wabup, ada banyak jenis tanaman obat yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kuningan. Selain memilki manfaat kesehatan, juga akan memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat.
“Tanaman obat di negeri kita ini sangat melimpah, kita kaya potensi ini. Saya atas nama pemerintah daerah dan pribadi, siap mendorong pengembangan tanaman obat yang akan dilakukan mahasiswa farmasi.
BACA JUGA:
- Luncurkan G20 Studies Center, Menko Airlangga: Wariskan Ilmu Pengetahuan bagi Generasi Mendatang
- Airlangga Hartarto: Pemerintah Percepat Vaksinasi Dosis Dua dan Lansia di Luar Jawa-Bali
Sekaligus bantu kami, mengajak masyarakat untuk mengembangkan toga (tanaman obat keluarga) dengan menanam tanaman obat di area rumahnya masing-masing.
Selain memiliki manfaat untuk kesehatan, toga juga memilki nilai ekonomi bagi masyarakat,” ujar Wabup M Ridho, Senin (28/2) pagi.
Lebih lajut dikatakannya, pengembangan tanaman obat, merupakan langkah yang sangat strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Menko Airlangga: Kendalikan Kasus Aktif, Wajib Akselerasi Vaksinasi dan Kedisiplinan Penerapan Prokes
- Vaksinasi Berhadiah Minyak Goreng