KUNINGAN – Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagperin) Kabupaten Kuningan, memberikan pembekalan kepada 125 mahasiswa untuk melakukan pendampingan langsung kepada 125 pelaku UMKM di Kuningan.
Pembekalan sekaligus pelepasan para mahasiswa dari berbagai kampus serta organisasi ekstra kampus di Kuningan ini, dilaksanakan di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM), Jalan Baru Panawuan Kecamatan Cigandamekar, Sabtu (5/3).
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kopdagperin Kuningan U Kusmana SSos MSi didampingi Sri Ucu Sukmawati SE MAk selaku Kepala Bidang Koperasi/ Plt Kepala Bidang UMKM Perindustrian Diskopdagperin.
Kegiatan ini diinisiasi Diskopdagperin bekerjasama dengan Universitas Kuningan (Uniku), Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kuningan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kuningan, dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kuningan.
Dalam sambutannya, Kepala Diskopdagperin yang biasa disapa Uu, mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai implementasi dari konsep Hexa Helix yang diusung Diskopdagperin Kuningan, dalam mendorong pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Kuningan untuk membangun ekonomi kerakyatan.
Kegiatan ini juga, kata dia, merupakan tindak lanjut dari kegiatan Jambore Nasional Humas Gerakan Koperasi, Perguruan Tinggi dan UMKM Expo serta Pesona Kopi Kuningan menuju Pasar Global, yang telah digelar akhir tahun 2021. Dalam kegiatan itu, beberapa stakeholder melakukan MoU dan perjanjian kerja sama dengan pihak Pemda dan Diskopdagperin.
Tahap pertama dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama dengan unsur akademisi ini, berupa pendampingan mahasiswa kepada UMKM baik dalam fasilitasi skala usaha, produksi dan pemasaran yang dapat menunjang UMKM, serta pembinaan bagi Sumber Daya Manusia UMKM.
“Ada sebanyak 125 mahasiswa akan secara langsung terlibat dalam proses pengembangan bisnis 125 UMKM, yang dilaksanakan selama 2 bulan, berupa pendampingan mahasiswa kepada UMKM yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan, diutamakan desa miskin ekstrem. Sebagai langkah awal dalam kegiatan ini, Diskopdagperin melaksanakan pembekalan kepada para mahasiswa,” kata Uu.
Dijelaskan, seluruh mahasiswa sebelum turun ke lapangan untuk mendampingi pelaku usaha, terlebih dahulu diberikan pembekalan. Diharapkan, mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan tentang kewirausahaan dari mulai hulu hingga hilir.
“Pembekalan terhadap para mahasiswa ini berupa pengetahuan tentang kewirausahaan dari mulai hulu hingga hilir. Kegiatan ini alhamdulillah dapat terlaksana walaupun tanpa adanya anggaran dalam APBD tahun 2022,” jelas Uu.
Dalam kesempatan ini pula, Uu mengenalkan Aplikasi SiBaDU MiRakyat. Aplikasi ini telah digunakan sebagai database di dinas, di antaranya dalam program pemberian Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM), serta bantuan sosial terdampak Covid-19 yang bersumber dari pusat dan provinsi.
“Sampai saat ini UMKM yang terdaftar pada aplikasi tersebut sebanyak 57.205 UMKM, didominasi oleh UMKM sektor makanan sebanyak 31.310, toko modern 195, unit pedagang kaki lima 8.658 orang, dan koperasi 707,” tuturnya.
Tujuan kegiatan yang disepakati bersama perguruan tinggi tersebut, lanjut Uu, untuk bagaimana mengubah mindset generasi muda agar mempunyai jiwa kewirausahaan. Selama ini kaum muda atau akrab disebut kaum milenial, banyak yang sejak awal dicekoki oleh para orang tua agar bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Polisi, TNI, karyawan di perusahaan BUMN, bahkan di perusahaan-perusahaan swasta.
“Nah, mindset ini yang harus segera diubah. Jadi, ketika nanti lulus kuliah, mindsetnya bukan lagi ingin menjadi profesi sebagai tenaga kerja, tapi berupaya menjadi pengusaha yang bisa menciptakan dan menyerap banyak tenaga kerja,” tekad Uu.
“Jadi, kami bekerjasama dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan, memberikan pembekalan dan tips-tips sukses bagi mahasiswa dalam mendampingi pelaku usaha, sekaligus menambah wawasan mahasiswa tentang wirausaha dengan terjun langsung di tempat usaha. Impact dari kegiatan ini adalah UMKM naik kelas, mahasiswa berkelas,” imbuhnya.