KUNINGAN – Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Ir H Chandra Tirta Wijaya tidak sependapat terhadap wacana Pemilu 2024 ditunda. Ia menyebut pengusul pemilu ditunda adalah pengkhianat reformasi.
“Mohon maaf sekali nih, partai-partai yang mengusulkan (Pemilu 2024 ditunda), tokoh-tokoh yang mengusulkan, siapa pun itu adalah pengkhianat reformasi. Pak Jokowi jadi presiden, Pak SBY jadi presiden, dan semua teman-teman yang menjadi anggota dewan, itu hasil dari reformasi yang diperjuangkan oleh para mahasiswa dengan korban nyawa, air mata, tapi sekarang malah dikhianati oleh mereka,” ujar Chandra kepada Radar Kuningan, usai bertemu pengurus DPD Partai Ummat Kabupaten Kuningan di Sekretariat Jalan Arkawijaya, Desa/Kecamatan Kadugede, Rabu (9/3).
Disebutkannya, bahwa terdapat 6 tuntutan reformasi yang disuarakan para mahasiswa saat itu. Tetapi dari 6 itu, ada satu pokok tuntutan mahasiswa, yakni masa periodesasi jabatan presiden.
Diceritakan, saat zaman Presiden Soekarno berdasarkan Undang-Undang (UU) yang berlaku saat itu mestinya menjabat satu periode 5 tahun dan dapat dipilih kembali. Jika dibaca di UU yang lama, itu maksimal hanya dua periode saja, yakni UUD 1945 pasal 7, sebelum diamandemen.
BACA JUGA:
- Komplotan Bobol ATM Diringkus, Beraksi di Lima Gerai ATM di Kuningan, Sempat Pulang ke Sumatera Selatan
- Rekonstruksi Ustad Cabul Peragakan 32 Adegan
“Nah, saat itu Bung Karno akhirnya menjadi presiden seumur hidup karena ada sebab-sebab politik dan segala macam,” ucapnya.
Kemudian juga saat zaman Presiden Soeharto. Dengan UU yang sama saat itu, yang dinyatakan bahwa itu jelas-jelas hanya dua periode saja, tetapi karena dalam hukum titik komanya bisa dipermainkan, sehingga Soeharto pun sampai menjabat 32 tahun.
Untuk itu, Prof Dr Amien Rais sebagai tokoh reformasi, memperjuangkan dengan mengunci dengan menambahkan pasal dalam amandemen UUD 1945.
“Ini kami mewanti-wanti kepada Pak Jokowi untuk menolak itu, karena menimbulkan kegaduhan yang luar biasa kalau ini tetap dibiarkan. Jadi, dengan keras kita menolak dengan sangat keras sekali terkait adanya usulan penundaan Pemilu 2024. Dan kita tunggu nanti akan ada pernyataan dari Pak Amin Rais,” imbuhnya.
Sementara itu, kedatangan Chandra bersama Bendahara Umum DPP Partai Ummat Benny Suharto, disambut langsung Ketua DPD Partai Ummat Kabupaten Kuningan H Maman Wijaya bersama puluhan pengurus inti. Hadir pula beberapa mantan kepala desa serta Paguyuban Pedagang Tamkot. (muh)
BACA JUGA:
- Bupati: Permasalahan Sampah Harus dari Hulu ke Hilir
- Airlangga Hartarto Sebut Industri Jasa Keuangan Dorong Pemulihan Ekonomi