Dana Awal Pembebasan Lahan JLTS Rp30 Miliar?

Rabu 30-03-2022,12:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Jalan Lingkar Utara Timur (JLUT) yang membentang dari Caracas Kecamatan Cilimus ke Ancaran-Kedungarum, telah dibuka. Kini pemerintah bersiap membangun Jalan Lingkar Timur Selatan (JLTS) sepanjang 10,8 kilometer. Ini merupakan peluang emas yang diberikan pemerintah pusat kepada Kuningan. Melalui Perpres Nomor 87 tahun 2021, tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Bupati H Acep Purnama SH MH mengatakan, Pemkab Kuningan siap menyediakan lahan untuk jalan tersebut. Tentunya perlu kerelaan warga Kuningan, yang memiliki tanah di sepanjang JLTS, dari arah Sindangsari-Sindangagung menuju Citangtu-Cibinuang, dan terakhir di Windujanten Kecamatan Kadugede.

Pemkab Kuningan telah melakukan sosialisasi kepada warga pemilik lahan, bahkan mempersiapkan anggaran untuk pembebasan. \"Pengadaan lahan pasti dari daerah. Komitmen kami kepada pemerintah pusat terkait ketersediaan lahan, kami baru menganggarkan Rp30 miliar,\" ujar Bupati Acep Purnama usai memberikan sosialisasi bagi warga Kelurahan Citangtu, bersama Kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi, Selasa (29/3).

Untuk anggaran, Acep mengaku angka pastinya belum tahu, karena dana pembangunan dari pusat. Yang penting, saat ini melalui APBD Kuningan menjadi salah satu komitmen daerah yang telah menjanjikan kepada pemerintah pusat terkait ketersediaan lahan untuk dibangunkan jalan.

Dalam sosialisasi tersebut, Acep menyebut pihaknya telah menetapkan patok-patok berdasarkan perencanaan yang paling mudah, efektif dan efisien di antara perencanaan-perencanaan yang lainnya. Ia juga menyebut jalan baru lingkar timur selatan tersebut akan melintasi bukit, lembah dan lain sebagainya.

“Itu perencanaan berdasarkan survei kami yang paling pas. Tahapan ini kan April selesai, sampai Juni. Dalam kurun waktu dua atau tiga bulan ke depan mungkin semuanya administratif termasuk pembayaran selesai. Setelah itu, kami punya kewenangan untuk membuka lahan. Kalau bisa sih sekarang juga saya mau, tapi kan tahapannya harus ditempuh,” tuturnya.

Total Persil tanah yang akan dibebaskan untuk pembangunan jalan baru tersebut, kata Bupati, ada sekitar 665 Persil. Adapun kepemilikannya ada sekitar 500 orang lebih yang nantinya akan diukur. Tanah tersebut ada klasifikasi yang diatur, yakni kelas tanah dan harganya.

“Kalau yang aset daerah itu tidak ada ganti rugi, karena itu aset daerah. Seperti gedung PUTR itu pasti terbongkar, karena di situ awalnya dibangun jalan lingkar timur selatan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas PUTR Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi, menyebut total anggaran yang sudah masuk ke Keppres untuk pembangunan jalan baru tersebut sebesar Rp310 miliar, termasuk di dalamnya untuk pembebasan lahan.

“Jadi, pelaksanaan sampai Mei, itu pembebasan lahan. Untuk pembayaran kemungkinan Juni. Setelah itu sekitar Juli kita akan buka lahan dengan dana APBD. Kita menyiapkan estimasi anggaran untuk pembebasan lahan sebesar Rp60 miliar,” ungkap Ridwan.

“Untuk fisiknya itu sekitar Rp250 miliar. Jadi, semuanya Rp310 miliar. Yang Rp30 miliar itu tahap pertama, mungkin nanti dari perubahan (APBD Kuningan TA 2022). Jadi, estimasi awal antara Rp50 sampai Rp60 miliar,” imbuhnya.

Yang jelas, lanjut mantan Sekretaris DPRD Kuningan itu, untuk pembangunan jalan lingkar timur selatan Kuningan tersebut menggunakan anggaran dari pusat (APBN). Berdasarkan Perpres, pembangunan jalan baru ini harus selesai paling lambat tahun 2024.

“Jadi, pembangunannya akan dimulai tahun 2023. Ini masuk program Rebana. Untuk memperlancar kawasan pertumbuhan ekonomi bagian utara Cirebon dan sampai ke Tasikmalaya. Nanti perjalanan lalu lintas angkutan barang akan lebih aman dan nyaman serta lancar,” sebutnya.

Di akhir masa jabatannya sebagai Kadis sekaligus sebagai ASN di Kuningan, Ridwan yang akan purna bakti tahun depan ini berharap proyek pembangunan infrastruktur tersebut menjadi karya bakti untuk mewujudkan keinginan masyarakat. Ia juga sangat bersyukur karena bisa mengawal pembangunan Waduk Kuningan yang saat ini airnya sudah terpenuhi sesuai target.

Sementara itu, acara sosialisasi berlangsung di gedung serbaguna Kelurahan Citangtu, dihadiri oleh 84 pemilik lahan, dari 118 bidang tanah JLTS. Tampak hadir pula unsur Muspika Kecamatan Kuningan, yaitu Camat, Kapolsek Kuningan, Danramil, hingga Pemerintah Kelurahan Citangtu. (muh/bud)

Tags :
Kategori :

Terkait