KUNINGAN – Dalam rangka menyambut para pemudik menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H, sekaligus untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan, Bupati H Acep Purnama SH MH memfungsionalkan Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan. Acara dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Tugu Sajati, di persimpangan Ancaran arah jalan baru, Kamis (7/4).
Seperti diketahui, Jalan Lingkar Timur Kuningan sepanjang 7,2 Km telah selesai dibangun sejak Desember 2019 hingga November 2021. Pembangunan ini sebagai jalan alternatif dari Cirebon ke Kuningan sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama Cirebon – Kuningan.
Namun sebelum diresmikan oleh Kementerian PUPR, lebih dulu jalan ini difungsionalkan oleh Bupati Kuningan, disaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian ST MPPM, didampingi Staf BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat Dedy Hariadi. Hadir pula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi dan Kepala Bappeda Ir Usep Sumirat beserta tamu undangan lainnya.
Setelah resmi memfungsionalkan jalan lingkar timur, Bupati Acep langsung meresmikan Tugu Sejati ditandai dengan penyiraman air di lokasi tugu tersebut. Dia mengatakan, difungsionalkannya jalan baru tersebut tak lain sebagai upaya memperlancar arus mudik lebaran Idul Fitri 1443 H.
Apalagi setelah dua tahun terakhir sejak 2020 ada larangan mudik sebagai akibat adanya wabah Covid-19. Bupati menegaskan, untuk lebaran tahun ini pemerintah telah membolehkan masyarakat untuk mudik.
“Bisa dibayangkan jumlah arus mudik masyarakat Kuningan untuk lebaran tahun ini. Nah, jalan lingkar timur ini sekaligus untuk menjawab persoalan mengurangi kelambatan kemacetan di jalan nasional yang sudah membentang dari utara ke selatan yang melintasi Kabupaten Kuningan,” ungkap Bupati.
“Di samping itu, untuk mempercepat pertumbuhan sosial ekonomi dan lainnya. Bahkan (jalan baru) bisa menjadi kebanggaan untuk mempercepat akses masyarakat Kuningan masuk dan exit dari Tol Cipali. Sementara itu untuk peresmiannya masih menunggu, entah sama menteri atau siapa. Kita berharap dapat segera diresmikan,” imbuhnya.
Di ujung Jalan Lingkar Timur Kuningan Utara ada Tugu Sajati, Bupati menerangkan filosofi tugu tersebut. Yakni menggambarkan Visi-Misi Kabupaten Kuningan yang Maju, Makmur, Agamis, dan Pinunjul Berbasis Desa dengan mengutamakan nilai-nilai dan sifat-sifat Kesejatian.
Dia menjelaskan, Sajati merupakan rangkaian dari tiga kata, Santana, Basajan, Santika. Santana adalah sifat dan sikap harus egaliter, merakyat, silih asah, silih asih, silih asuh. Kemudian Basajan berarti harus memiliki sifat-sikap yang sederhana, atau dalam bahasa Sunda Handap Asor.
“Terakhirnya Santika. Kita harus memiliki sifat-sikap untuk responsif, peduli mengatasi, mengantisipasi semua persoalan yang ada secara bergotong royong dengan sajati,” ungkapnya.
Bupati mengajak kepada masyarakat atau pengguna jalan, untuk tertib berlalu lintas dan santun berkendara. Menurutnya, jalan baru tersebut merupakan jalan yang cukup indah dipakai, dipandang, terlebih ditunjang dengan keelokan pemandangannya. Namun semua itu untuk ketertiban lalu lintas, tidak digunakan untuk selfie-selfie di jalan.
Untuk antisipasi langkah tersebut, pihaknya telah bekerja sama Polres dan Kodim 0615/Kuningan, termasuk juga dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP, untuk melakukan patroli, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan.
“Tadi juga dipesankan agar dengan terbangunnya akses jalan ini, harus difungsikan sebagai jalan penghubung, tidak menjadi jalan yang nanti laju pertumbuhannya tidak terkendali. Untuk sempadan jalan, karena ini jalan nasional, yaitu 22,5 meter dari AS. Untuk PJU nanti juga akan dipasang di sepanjang jalan,” pungkasnya. (muh/adv)