KUNINGAN - Belum selesai masalah minyak goreng curah yang masih langka di pasaran, para ibu rumah tangga kini dibuat pusing dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok lainnya yaitu gula pasir.
Seperti terpantau di Pasar Cilimus, harga gula pasir yang sebulan lalu masih di kisaran Rp13.000 per kilogram kini naik menjadi Rp15.000. Sementara minyak goreng, kini hanya tersedia dalam bentuk kemasan plastik dengan harga per liter Rp25.000.
\"Sebulan lalu harga gula pasir masih Rp13.000. Minggu kemarin naik jadi Rp14.000 dan sekarang sudah naik lagi jadi Rp15.000 per kilogram. Kalau minyak goreng sekarang tidak ada kiriman yang curah, hanya dapat kiriman minyak goreng kemasan dengan harga jual Rp25.000 untuk kemasan 1 liter dan Rp50.000 untuk yang 2 liter,\" ungkap Aep salah satu pedagang kelontongan kepada Radar Kuningan, Minggu (10/4).
Aep mengatakan, mahalnya harga minyak goreng banyak dikeluhkan para pelanggannya. Ditambah sekarang harga gula pasir ikut-ikutan naik, terlebih di saat bulan puasa seperti ini di mana kebutuhan masyarakat akan gula pasir meningkat.
\"Sudah minyak goreng mahal, sekarang ditambah lagi gula pasir ikut-ikutan naik. Para pelanggan banyak yang mengeluh harga-harga semakin mahal, terlebih menghadapi Lebaran,\" ungkap Aep.
Selain masalah minyak goreng dan gula pasir, terpantau beberapa kebutuhan masyarakat di pasar tradisional yang mengalami kenaikan harga yaitu daging sapi, daging ayam dan telur. Yaitu daging sapi Rp140.000 dari harga normal Rp120.000, daging ayam kini Rp 38.000 dari harga normal Rp32.000, telur ayam negeri dari Rp21.500 kini Rp25.000 per kilogram. Sementara untuk komoditi sayur-sayuran yang mengalami kenaikan harga di antaranya bawang putih dari Rp26.000 menjadi Rp35.000 dan bawang merah Rp 32.000, tomat dan kol dari Rp5.000 menjadi Rp7.000, sedangkan cabai merah saat ini mengalami penurunan dari Rp60.000 pada awal puasa menjadi Rp45.000.
\"Cabai merah turun harga jadi Rp45.000, tapi masih terbilang tinggi karena saat normal harganya di kisaran Rp35.000 per kilogram. Tapi bisa dipastikan nanti saat menjelang Lebaran harganya naik lagi,\" ujar Aep.
Melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pokok ini pun banyak dikeluhkan para pembeli. Seperti diungkapkan seorang ibu rumah tangga Ine dari Desa Bandorasa yang mengaku kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok di bulan puasa tahun ini cukup merepotkan.
\"Sebetulnya kenaikan harga di saat bulan puasa sudah biasa, tapi tahun ini sangat merepotkan. Dulu yang naik biasanya paling cabai merah, daging ayam dan sapi, itu pun hanya pada awal puasa dan akhir menjelang Lebaran. Tapi sekarang sudah sepekan harga-harga masih tinggi, ditambah gula pasir ikut naik, minyak goreng pun yang tersedia bentuk kemasan yang harganya sudah selangit. Saya tidak habis pikir nanti Lebaran akan bagaimana?,\" keluh Ine. (fik)