"Ditambah proses pembuatannya sangat mudah dan murah, cukup limbah organik yang bisa kita dapat dari lingkungan sekitar. Selain katanya ampuh menyembuhkan luka pada sapi PMK, cairan eco enzyme yang terbuat dari bahan alami ini tidak menimbulkan efek samping bagi sapi dan lingkungan. Oleh karena itu, kami dari Disnakan tertarik membuat eco enzyme yang hasilnya nanti akan kita bagikan kepada para peternak," ujar Dadi.
Sementara Ketua KEE Kuningan Gina Dendie mengatakan, gerakan pembuatan eco enzyme ini sebagai bentuk kepedulian kepada para peternak sapi yang kini sedang kesusahan. Menurut Gina, pihaknya siap memenuhi kebutuhan eco enzyme para peternak selama proses pembuatan yang mamakan waktu selama 30 hari.
BACA JUGA:Sepasang Pelajar di Indramayu Kubur Bayi, Dibungkus Seragam Sekolah
"Sambil menunggu 30 hari proses pembuatan eco enzyme, kami dari KEE Kuningan siap memenuhi kebutuhan eco enzyme para peternak di Cigugur secara gratis. Karena eco enzyme memang tidak boleh diperjualbelikan, dan sebagai gantinya kami mengajak para peternak, masyarakat dan instansi pemerintah, mahasiswa dan elemen masyarakat yang lain untuk membuat eco enzyme bersama-sama," ujar Gina. (fik)