Radarkuningan.com, KUNINGAN - Meski keberadaannya tersembunyi di belakang bangunan tembok yang kokoh, namun kolam pemandian air panas Ciniru di Dusun Manis, Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, ini masih ramai didatangi pengunjung. Tidak hanya warga lokal desa setempat, namun juga dari luar daerah seperti Cirebon dan Brebes untuk tujuan pengobatan penyakit yang dideritanya.
BACA JUGA:Sopir Elf Kesal Harga BBM Naik
Ya, keberadaan air panas alami Ciniru yang terbuka untuk umum ini dipercaya banyak orang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti stroke, asam urat, pegal-pegal dan penyakit kulit. Meski hanya kolam kecil berukuran sekitar 2x2 meter dengan volume air panas yang hanya mengalir saja di tengahnya, namun tempat pemandian ini setiap hari banyak didatangi pengunjung mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Bahkan keramaian tempat ini mengalahkan wisata kebugaran di balik tembok yang dibangun lebih dari 10 tahun lalu tersebut Tak ada pungutan karcis untuk warga yang datang ke tempat pemandian air panas Ciniru ini. Hanya ada kotak amal yang disimpan pengelola di tembok tempat berganti pakaian untuk diisi pengunjung seikhlasnya saja.
BACA JUGA:97 Peserta Ramaikan Pameran Pembangunan
"Saya ingin mencoba pengobatan alternatif kaki yang sering sakit. Katanya air panas di Ciniru ini berkhasiat menyembuhkan banyak penyakit," kata Muhammad (57) salah satu pengunjung asal Desa Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, sambil merendam lututnya yang sakit dan sesekali menyiraminya dengan gelas air mineral.
Muhammad mengaku sudah banyak berobat ke dokter untuk mengobati penyakit kakinya yang didiagnosa mengalami pengeroposan tulang, namun tak kunjung sembuh.
Dia pun berharap kakinya bisa sembuh setelah berendam di air panas alami kaki Gunung Ciremai tersebut. "Saya sering ke sini bersama keluarga. Mudah-mudahan setelah beberapa kali datang ke sini bisa sembuh," harap lelaki bertubuh kurus tersebut, Minggu, 4 September 2022.
BACA JUGA:Pameran Pembangunan di Terminal Kertawangun Resmi Dibuka, Bersamaan Launching K1CK Kuda Si Windu
Ternyata tak semua pengunjung kolam air panas ini datang untuk mengobati penyakit. Tak sedikit yang datang bersama keluarganya hanya untuk berekreasi atau sekedar ingin bernostalgia mengenang masa kecilnya dahulu.
"Waktu kecil saya hampir setiap hari mandi di sini bersama teman-teman. Kebetulan tempatnya bersebelahan dengan aliran irigasi, jadi setelah kedinginan mandi di air dingin, kemudian pindah ke air hangat bergantian. Nah, keseruan saya waktu kecil itu ingin dikenalkan ke anak saya," ujar Mohammad Sanusi (34) warga Desa Dukuh Dalem, Kecamatan Japara yang kini tinggal di Tangerang.
BACA JUGA:7,25 Hektare Lahan Gunung Ciremai Terbakar, Angin Kencang Sulitkan Proses Pemadaman
Namun Sanusi menyayangkan keberadaan kolam air panas yang sekarang kondisinya kurang terawat. Terutama keberadaan air panas yang diduga kadar belerangnya sudah berkurang dibanding saat dia masih kecil dulu.
"Sejak sumber air panas ini dibor utuk kebutuhan tempat wisat kebugaran di balik tembok ini menyebabkan debit air panas yang keluar berkurang dibanding saat saya kecil dulu. Begitu juga dengan kadar belerangnya. Kalau dulu di pinggir-pinggir kolam ini ada lumut berwarna kekuningan yang menandakan tingginya kadar belerang, tapi sekarang tidak ada," ujar Sanusi. (*)