Uje dan beberapa sopir angkot lain mengaku berharap kenaikan tarif angkot bisa disesuaikan dengan kenaikan harga BBM jenis pertalite yang mencapai Rp2.350 per liter.
Pasalnya, kata Uje, penghasilan mereka dari narik angkot kini semakin sulit terlebih dengan semakin maraknya usaha odong-odong.
"Kalau bisa naiknya juga Rp2.000, misal ongkos pelajar dari Rp2.000 menjadi Rp4.000 dan ongkos umum dari Rp4.000 jadi Rp6.000. Tapi berapa pun keputusan pemerintah nanti kita terima," ungkap Uje. *