Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Motor 'Mogok', Didorong dari Pasar Ancaran ke Gedung DPRD Kuningan

Senin 19-09-2022,17:29 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Asep Kurnia

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kuningan, terus bergulir.

Kali ini, aksi menolak kenaikan harga BBM dilakukan oleh beberapa organisasi masyarakat dan ojek offline, Senin 19 September 2022.

Mereka adalah ratusan ojek offline, Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK) dan Gerakan Aqidah (Gardah) Kuningan.

Mereka menolak kenaikan harga BBM dengan cara dorong sepeda motor dari Pasar Ancaran menuju Gedung DPRD Kuningan.

BACA JUGA:Bongkar Misteri Kematian Brigadir J, Uya Kuya Hipnotis Putri Candrawathi, Benarkah?

BACA JUGA:Ribuan Ikan Koi Ikuti Kontes di Kuningan, Ada yang Berharga Rp300 juta

Aksi dorong motor dengan cara jalan kaki tersebut sebagai bentuk protes atas kenaikan harga BBM.

Massa berjalan sambil dorong motor, seolah-olah motor mengalami mogok karena kehabisan BBM dan tidak mampu untuk membeli karena mahal.

Di Gedung DPRD Kuningan, massa sudah dijaga ketat aparat Kepolisian dan Satpol PP. 

Meski begitu, keinginan massa yang dikomando mobil pick up untuk masuk halaman gedung DPRD, langsung dikabul. 

BACA JUGA:Layanan SIM Keliling Kuningan, Senin 19 September 2022, Cek Jadwal dan Lokasi

BACA JUGA:Waah... Terminal Sub Wisata Bakal Diguyur Puluhan Miliar

Gerbang utama DPRD dibuka, ratusan motor yang mengalami mogok, masuk ke area Gedung DPRD dengan tertib.

Menurut koordinator aksi, Ustadz Endin, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dinilai kurang tepat.

“Kebijakan kenaikan harga BBM, sangat terasa pahit bagi kami. Jangankan beli BBM 10 rb, mau berangkat saja harus berpikir 10 kali, karena BBM mahal," kata Ustadz Endin di sela demo.

Kategori :