Kedua, yakni hifdzu mitsaq, menjaga kesepakatan bersama, bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. Jadi santri harus paling depan dalam mempertahankan, memperjuangkan, dan mengamalkan Pancasila.
BACA JUGA:Anies Baswedan Bakal Datang ke Kuningan, Hadiri HUT Nasdem Bergabung Dalam Jalan Santai
BACA JUGA:Waspada! Hingga Maret 2023, Kuningan Diprediksi Terjadi Bencana Longsor dan Banjir
“Yang ketiga, semangat untuk memakmurkan negeri ini. Artinya, santri harus berkiprah dalam segala hal, sehingga Jawa Barat khususnya, dan Indonesia rakyatnya sejahtera, adil dan makmur,” tuturnya.
Dijelaskan Wagub, seiring berkembangnya zaman, para santri dan ulama tak lagi dipandang berbeda dengan masyarakat umumnya. Saat ini kaum santri mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.
“Syukur, alhamdulillah, sekarang santri sudah mengalami mobilitas sosial vertikal yang luar biasa,” ungkapnya.
Saat ini santri telah masuk ke berbagai profesi seperti saudagar, pejabat, akademisi, pimpinan ormas, politisi, bahkan juga seniman atau sastrawan.
BACA JUGA:Soal Jalan Lingkar Timur-Selatan, Bupati: Kalau Tidak Paham, Jangan Berkomentar
BACA JUGA:Guru dan Siswa Panik, Kebakaran Lahan Nyaris Merembet ke Bangunan SDN 2 Winduhaji
“Santri juga banyak berkiprah pada jabatan-jabatan penting dalam instansi pemerintahan, termasuk dalam jajaran TNI/POLRI,” sebutnya.
Dengan kebahagiaan ini, Uu juga mengingatkan kepada para santri agar tetap mengamalkan nilai-nilai keislaman sebagaimana yang telah diajarkan para guru-guru mereka di pondok pesantren *