Apalagi memasuki musim penghujan dengan curah hujan tinggi, dikhawatirkan justru terjadi longsor yang dapat menutup badan jalan.
"Jadi kita kupas supaya kondisi tebing tidak terlalu tegak. Kalau lebih landai tentunya bisa mencegah terjadinya longsor," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kuningan, Teddy Sukmajayadi menambahkan, pekerjaan tersebut memang tidak terlalu rumit. Tetapi area yang dikupas cukup besar sehingga memakan waktu.
Penutupan ruas jalan tersebut juga memperhatikan keselamatan pengendara saat proyek dilaksanakan oleh rekanan.
Seperti diketahui, Jalintim Kuningan menjadi akses yang kini sangat penting karena ruas tersebut menjadi alternatif dari jalur utama Kuningan - Cirebon.
Oleh karena itu, Teddy berharap agar pekerjaan dapat dilaksanakan dan selesai tepat waktu, sehingga Jalintim Kuningan dapat kembali difungsikan sebagaimana mestinya.
"Kita berharap setelah pengupasan ini, tebing menjadi lebih landai dan tidak terlalu tegak seperti sekarang. Jadi pengendara juga tidak waswas saat melintas," tukasnya.
Adapun anggaran untuk pengupasan tebing Jalintim Kuningan tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) sebesar Rp 8 miliar.