Kisah Warung Burjo Kuningan, Si Penyelamat Perut Lapar Anak Kos

Kamis 02-11-2023,01:05 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Iing Solihin, karyawan warung bubur di bilangan Jl M Toha, Kota Cirebon mengungkapkan, bubur dan mi instan tentu bukan makanan khas dari Kuningan.

Tetapi kepiawaian mengolah menu inilah yang kemudian membuat masyarakat tak pernah sepi mengunjungi burjo. Di samping karena faktor harga yang murah meriah.

Dia pun mengakui, banyak warga dari kampungnya yang membuka warung burjo di berbagai daerah. Hal ini tidak lepas dari usaha memperbaiki hidup dengan merantu.

“Di kampung masih minim (peluang), tetapi di luar kota banyak yang buka usaha bubur dan mi rebus,” ujar Iing.

BACA JUGA:Sama-sama dari Kuningan, Kencan Pertama Anies Baswedan dan Fery Farhati Ganis Justru Terjadi di Momen Ini

Iing tidak menampik ungkapan warung bubur dan mi rebus dikaitkan dengan orang Kuningan, karena menurutnya banyak di daerah asal dirinya yang membuka usaha seperti itu. “Mereka rata-rata memilih ke luar Cirebon untuk membuka usahanya,” tambah Iing.

Warung bubur milik H Cepi warga Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kuningan ini memang sudah terkenal untuk masyarakat Cirebon, buka sejak tahun 1967, warung ini masih setia dengan menu bubur dan mi rebus dengan tambahan telur setengah matang.

Profesi seperti itu, tidak secara sengaja dilestarikan oleh orang Kuningan. Tetapi faktor ekonomi dan pengalaman yang menjadikan warung bubur dan mi rebus menjadi milik orang Kuningan.

Belum ada catatan resmi tentang orang Kuningan yang membuka usaha tersebut. Tetapi jika menemui kios rokok, warung bubur, mi instan di sebuah kota besar, sudah dipastikan pengelolanya orang Kuningan.

Kategori :