PT KAI Daop 3 Cirebon mengakui bahwa sering mendapatkan pertanyaan dari pemerintah daerah, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait kemungkinan reaktivasi jalur tersebut.
Sebab, PT KAI Daop 3 Cirebon pernah memiliki aset jalur sampai dengan Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.
Namun, jalur kereta api tersebut nonaktif sejak tahun 1970-an dan sampai dengan sekarang sudah banyak tertutup oleh pembangunan.
Vice Presiden PT KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana mengatakan, masalah jalur baru itu semua merupakan kewenangan dari pemerintah. Namun PT KAI dari sisi operator tentu siap.
BACA JUGA:Pengurus-Kader Gerindra Kuningan Rapatkan Barisan, Janji Menangkan Rokhmat Ardiyan dan Prabowo
Terkait pembangunan jalur ini, PT KAI Daop 3 memang mempunyai aset. Sebab, dulu pernah ada rute sampai dengan Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka. Namun untuk menuju Bandara Kertajati tentu harus ada jalur baru.
"Kebijakannya mungkin sampai ke sana, tapi sampai saat ini belum ada kabar bahwa akan ada KA Bandara dari Kertajati ke Cirebon dan sebaliknya."
Kendati demikian, Dicky tidak menutup kemungkinan bila di masa datang akan ada pembukaan jalur kereta api sampai ke Bandara Kertajati.
"Tapi tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang terjadi, karena forkopimda bahkan BPN bertanya, ada gak rencana reaktivasi Kertajati, karena aset yang tercatat itu sampai kadipaten," ungkapnya.
BACA JUGA:Pengelolaan Kawasan Gunung Ciremai Dievaluasi, Ukur Efektifitas dalam 2 Tahun Terakhir
Adanya jalur kereta api tersebut, tentu akan memudahkan masyarakat dan menunjang mobilitas. Sekaligus mempermudah akses menuju ke Bandara Kertajati.
"Memang jalur dari Bandara Kertajati lebih dekat ke Cirebon atau Indramayu, tapi itu semua kewenangan dari pemerintah. Intinya kita siap untuk mengoperasikannya," katanya.
Bahkan, kata Dicky, terkait pembangunan jalur kereta ke Bandara Kertajati memang banyak yang sudah menanyakan. Termasuk dari pemerintah daerah itu sendiri.
Sebab, keberadaan kereta api sudah menjadi kebutuhan transportasi masyarakat. Terutama untuk angkutan seperti Cirebon - Majalengka dan sekitarnya.