RADARKUNINGAN.COM - Kucing merupakan hewan polyestrous yang artinya siklus untuk reproduksi bisa lebih dari dua kali dalam setahun.
Dalam sekali kucing kawin dan berhasil dibuahi atau hamil, jumlah anak yang dilahirkan juga bisa lebih dari 3 ekor.
Oleh karena itu, untuk Anda yang memiliki hewan peliharaan kucing alias anabul, tentu harus mengetahui siklus ini.
Sehingga dapat mengendalikan reproduksi dan mengontrol jumlah anabul agar tidak merepotkan dari segi jumlah atau populasi.
BACA JUGA:3 Cara Merawat Kucing Anggora Abu-Abu, Harus Dilakukan Secara Rutin!
Dikutip dari berbagai sumber, kucing akan mengalami anestrus yaitu katika hormon reproduksi akan berhenti atau beristirahat pada musim gugur dan musim dingin atau awal musim hujan di Indonesia.
Itu artinya kucing bisa dibilang jenis hewan seasonally polyestrous atau polyestrous musiman siklus birahi pada kucing betina akan mengalami beberapa tahapan.
Siklus birahi kucing terdapat lima tahap dan tahapan estrus atau heat bisa disebut masa subur pada kucing betina, dan kucing betina biasanya mau kawin oleh jantan.
Oleh karena itu, bulan-bulan ini sedang menjadi musim kucing kawin dan melahirkan. Sehingga tidak perlu heran kalau sedang banyak anak kucing yang berkeliaran di mana-mana.
BACA JUGA:4 Jenis Makanan Menyebabkan Bulu Kucing Rontok, Hindari Pengkonsumsian Kepada Kucing!
Berikut adalah siklus kucing kawin yang perlu diketahui pemilik anabul;
1. Masa pubertas
Mirip dengan manusia, kucing juga mengalami masa pubertas yang bervariasi. Hal ini tergantung pada faktor genetik dan lingkungan di mana mereka tinggal.
Masa saat mengalami masa pubertas, kucing mungkin mulai menunjukkan perubahan perilaku.
Masa ini dialami kucing kira-kira di usia 5-9 bulan, ia akan mulai sering mengeluarkan suara lolongan dan menunjukkan kasih sayang pada pemiliknya. Perubahan perilaku ini disebabkan oleh perubahan hormon pada tubuh kucing.