Ada Perkampungan Rahasia di Utara Gunung Ciremai, Dulu Tempat Pelarian, Jadi Tapal Batas Cirebon-Kuningan

Selasa 12-12-2023,13:59 WIB
Reporter : Herdi Dwitama
Editor : Herdi Dwitama

RADARKUNINGAN.COM - Desa ini lokasinya di sisi utara Gunung Ciremai. Dulu merupakan perkampungan rahasia di utara gunung Ciremai ini merupakan tempat pelarian dari kejaran kompeni Belanda.

Sekarang perkampungan tersebut sudah menjadi desa. Merupakan tapal batas antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan.

Hingga sekarang pun desa ini masih dikelilingi sawah, perkebunan dan hutan di perbukitan. Namun tidak sulit untuk menjangkau desa ini.

Selain namanya sangat terkenal, juga banyak jalan menuju “perkampungan rahasia” tersebut. Setidaknya ada 3 jalan untuk menuju desa di perbukitan ini.

BACA JUGA:Desa di Lereng Gunung Ciremai Ini Terkenal Ampuh, Jangan Coba-coba Berbuat Jahat, Bisa Apes

Bisa melalui jalan Sindangjawa arah Cirea. Juga bisa dari Sidawangi belok kiri nanjak, nanti akan sampai ke desa ini. Atau bisa dari Mandirancan menuju Tugu Macan ke arah Sindangjawa.

Sudah bisa ditebak nama desa yang dulu perkampungan rahasia tersebut. Ya, namanya Desa Matangaji. Masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Matangaji meruapakan desa terjauh dari pusat Kecamatan Sumber. Juga berbatasan langsung dengan Desa Cirea di Kecamahan Mandirancan Kabupaten Kuningan. 

Jika mengunjungi Desa Matangaji, sangat menyenangkan. Desa ini sangat asri dengan udara yang sejuk. Maklum, desa penuh semangat perjuangan tersebut terletak di dataran tinggi.

BACA JUGA:3 Satwa Kunci Gunung Ciremai, Salah Satunya Membawa Kabar Baik

Desa ini lumayan tua. Diperkirakan Matangaji yang dulu hanya perkampungan tersebut didirikan pertengahan tahun 1786.

Tidak main-main. Yang mendirikan desa ini bukan orang biasa. Yang mendirikan dan membangun awal Desa Matangaji adalah Sultan Kasepuhan V, Sultan Shafiudin.

Sebelum didirikan oleh Raja Cirebon tersebut, Matangaji hanya merupakan hutan yang berbukit. Walau sebenarnya kedatangan Sultan Shafiudin ke wilayah ini hanya untuk bersembunyi dari kejaran Belanda.

Seperti tertulis dalam sejarah Cirebon, pada masa pemerintahan Sultan Shafiudin (1773-1786 M), Kesultanan Kasepuhan terlibat perang dengan Belanda. 

BACA JUGA:Macam Hitam Lereng Gunung Ciremai Terbunuh, di Lokasi Kaya Air, Dibangun Tugu Peringatan

Kategori :