RADARKUNINGAN.COM- Tanaman janda bolong atau monstera adansonii berasal dari Amerika Tengah yang kini telah dibudidaya di Indonesia sejak tahun 2018 pada masa pandemi.
Pertama kali yang membudidaya adalah petani jawa yang viral akibat penjualan dengan harga tinggi sehingga sampai saat ini tanaman janda bolong semakin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Terdapat ciri khas tanaman janda bolong ini dengan bentuk daunnya yang memiliki bolongan di beberapa sudut daun sesuai dengan kelebaran daunnya dan memiliki batang yang dapat merambat.
Sehingga tanaman ini dapat tumbuh tegak dengan sanggahan kayu, biasanya tanaman ini menjadi dekorasi di dalam ruangan seperti dekat dengan jendela, ruang tamu, kamar mandi dan teras.
BACA JUGA:Menjadikan Hobi, Tanaman Janda Bolong Dapat Ditanam Di Air? Berikut Cara Merawatnya!
Tanaman janda bolong ini sering disebut dengan tanaman yang tidak boleh terkena matahari langsung karena dapat merusak partikel pada daun yang menyebabkan daun berubah warna menjadi kuning.
Hal ini tentu, harus anda hindari. Selain itu, tanaman ini juga tidak diperkenankan untuk di area yang becek. Oleh karenanya dalam perawatan tanaman harus mengetahui karakter tanaman janda bolong agar tidak mati.
Dalam menyiram tanaman anda tidak boleh melakukannya dengan berlebihan sehingga jika berlebihan batang dan akar akan mudah mencoklat alias busuk. Hal tersebut menyebabkan tanaman menjadi cepat mati.
Selain itu, terdapat kendala dalam penanaman janda bolong yang memberikan dampak pada daun dengan bentuk keriting. Oleh karenanya artikel ini akan memberikan solusi tentang daun janda bolong keriting, diantaranya:
BACA JUGA:10 Keistimewaan Kucing Kampung Abu Putih, Menjadi Daya Tarik Untuk Dipelihara
1. Cara Penyiraman Harus Tepat
Dalam merawat tanaman janda bolong anda diharuskan untuk disiplin dalam menyiram tanaman secara teratur, dengan begitu tanaman akan terhindar dari masalah daun yang keriting.
2. Cara Memberi Pupuk
Tanaman janda bolong juga harus diberi nutrisi tambahan yang berasal dari pupuk, anda dapat memberikan pupuk organik maupun anorganik sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan tanaman.
Dalam hal ini anda dianjurkan memberi pupuk minimal 2 kali dalam seminggu, sehingga tanaman akan dapat ternutrisi dengan baik.