Legenda menyebutkan bahwa perempatan ini dahulu banyak dihuni oleh kodok, sehingga warung ini dikenal sebagai Soto Bangkong (kodok dalam bahasa Jawa).
Keunikan Soto Bangkong terletak pada rasa khasnya yang berasal dari kecap, yang notabene diproduksi sendiri oleh pemilik warung.
Penggunaan daging ayam kampung juga memberikan cita rasa gurih dan lezat pada soto ini, dan kuah soto memiliki warna bening kecokelatan yang menjadi ciri khasnya.
Soto Bangkong disajikan dengan daging ayam suwir, bihun, potongan tomat, tauge, dan bawang goreng.
2. Nasi Gandul Pak Memet
Nasi gandul merupakan nasi putih yang disiram dengan kuah santan dan ditemani dengan potongan daging sapi dan jeroan.
BACA JUGA:6 Jenis Tanaman Rambat yang Tidak Merusak Tembok, Cantik dan Bagus Ditanam di Depan Rumah
Nasi Gandul Pak Memet menyajikan hidangan ini dengan cara yang istimewa, yakni disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang.
Sebagai pelengkap, nasi gandul dilengkapi dengan tempe goreng, perasan jeruk nipis, dan sambal.
Penamaan "gandul" dipilih karena sang penjual dulu membawa dagangannya dengan cara memanggul bambu, di mana kedua ujungnya tergantung bakul nasi dan kuali berisi kuah.
Kata "gandul" berasal dari bahasa Jawa yang berarti gantung. Untuk mencicipinya, kamu dapat mengunjungi warung nasi gandul Pak Memet yang berlokasi di Jalan Dr. Cipto No 12A.
BACA JUGA:4 Tips Merawat Tanaman Merambat Agar Tidak Merusak Dinding dan Terjaga Keindahannya
3. Lumpia Gang Lombok
Lumpia Gang Lombok, sebuah kuliner legendaris di Semarang yang sangat terkenal, merupakan destinasi yang sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berkunjung ke Semarang.
Kuliner tradisional khas Semarang ini tentu menjadi salah satu opsi yang patut untuk dicoba.