Kepupuhan kucing ini diancam oleh penurunan habitat dan perburuan liar. Banyak orang percaya bahwa tulang kucing emas baik untuk kesehatan dan dagingnya lezat.
3. Kucing bakau
Kucing bakau biasanya ditemukan di sungai dan rawa-rawa di hutan Sumatra dan Kalimantan.
Kucing jenis ini berbeda dari kucing domestik yang tidak suka air dan mencari makan di tepi sungai.
Kucing ini memangsa makanannya dengan berenang dan menyelam. Saat kucing ini berada di air, jari-jari kakinya memiliki selaput yang berguna.
BACA JUGA:Kucing Tidak Mau diajak Bermain? Inilah 6 Tanda Kucing Sedang Marah pada Kita
Pada tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan kucing ini sebagai terancam punah karena mereka tinggal di habitat lahan basah yang semakin sering dirusak dan diubah oleh manusia.
4. Kucing batu
Kucing hutan Kalimantan atau kucing hutan Borneo atau lebih dikenal sebagai kucing batu ini juga termasuk dalam ras kucing yang tidak boleh dipelihara karena dilindungi.
Kucing yang disebut Pardofelis marmorata ini di Indonesia tinggal di hutan Sumatra dan Kalimantan. Kucing batu tidak boleh dipelihara karena terancam oleh perburuan liar.
Kuda batu diburu untuk kulitnya. Pada tahun 2015, lembaga internasional IUCN memasukkan Kucing batu ke dalam daftar merah sebagai hampir terancam punah atau hampir terancam punah.
BACA JUGA:Ternyata Begini Cara Kucing Mengungkapkan Rasa Sayang, Simak 10 Tanda Kucing Sayang Pada Kita
5. Kucing merah Kalimantan
Dan ras kucing yang tidak boleh dipelihara yang terakhir adalah kucing merah Kalimantan.
Kucing merah Kalimantan juga dikenal sebagai cat bay Bornean karena hanya hidup di hutan Kalimantan. Kucing merah Kalimantan ini memiliki banyak warna merah di bulunya.
Informasi yang tersedia tentang kucing ini sangat sedikit. Jenis kucing ini dianggap terancam oleh lembaga internasional IUCN.
Karena itu, kucing merah Kalimantan ini tidak boleh dipelihara oleh manusia karena merupakan spesies yang dilindungi.