Menurut peneliti, pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan akan menimbulkan kesenjangan wilayah tidak dapat dibiarkan begitu saja. Alasannya, karena akan menyebabkan ketimpangan yang semakin dalam antara wilayah maju dan wilayah tertinggal.
Kabupaten Kuningan, menurutnya, terus mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya, namun belum merata.
Hal tersebut didukung oleh visi dan misi Kabupaten Kuningan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan hasil pembangunan harus dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah, dan menganalisis ketimpangan pembangunan desa. Juga, menganalisis faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa, dan memberi arahan pengembangan desa tertinggal yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya.
BACA JUGA:Kapan KUR BRI 2024 Dibuka? Bagaimana Tabel Angsuran? Simak Informasinya di Sini
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan deskripsi yang berbasis pada data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh desa di Kabupaten Kuningan untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah dan ketimpangan pembangunan.
Sedangkan untuk menganalisis faktor penyebab ketertinggalan desa menggunakan sampel desa tertinggal dengan teknik sampel purposive. Sementara itu, sampel responden ditentukan dengan teknik sampel kuota untuk menganalisis kepemilikan aset rumahtangga miskin.
Tingkat perkembangan wilayah dianalisis menggunakan analisis faktor. Dengan ketentuan desa yang memiliki skor faktor yang tinggi termasuk desa maju, dan seterusnya.
Analisis jarak ekonomi wilayah digunakan untuk menganalisis ketimpangan pembangunan. Faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa dianalisis melalui regresi linier berganda, didukung dengan penjelasan indikator desa tertinggal menurut KNPDT. Juga, kepemilikan aset dengan pendekatan penghidupan berkelanjutan. (*)