RADARKUNINGAN.COM - Gedung Perundingan Linggarjati tidak sekadar menjadi museum atau warga lokal menyebutnya gedung naskah.
Gedung Perundingan Linggarjati memiliki sejarah dan kenangan mendalam untuk 'Noni Belanda' yang menghabiskan masa kecil di rumah tersebut.
Putri dari Jacobus Koos Johannes van Os itu, memiliki kenangan tersendiri. Bahkan masih beberapa kali berkunjunga ke gedung yang berada di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan itu.
Sosok noni Belanda itu adalah Joty ter Kulve. Dia memiliki sebuah kalimat yang menjadi ekspresi kerinduan terhadap rumah masa kecilnya.
BACA JUGA:Musim Penghujan, Harga Beras Naik, Komoditas Sayur Mayur di Pasar Kepuh Kuningan Stabil
"Lieu de Memoire," demikian frasa dari Joty ter Kulve van Os melukiskan kerinduannya.
Kenangan keluarga pengusaha Belanda ini, bisa ditemukan di kamar Sutan Sjahrir. Pengunjung bila jeli, bisa melihat foto Jacobus Koos Johannes van Os.
Kemudian menemukan cinderamata dari keluarga tersebut, diantaranya sebuah pigura yang disumbangkan oleh Willem van Os.
Pada pigura yang memajang foto Johannes van Os tertulis kalimat terkait dengan keberadaan rumah tersebut.
BACA JUGA:6 Ciri Kucing Sedang Sedih, Anabul Ternyata Bisa Melakukan Hal Ini, Coba Perhatikan!
"Beliau membangun rumah ini untuk keluarganya pada tahun 1930. Keadaan gedung ini masih sesuai dengan aslinya. Semangat semesta bergelora," demikian tulisan tersebut.
Pada pigura lain tertulis juga sumbangan dari putra Johannes van Os yang tinggal di Monaco.
"Frame yang dipakai di ruangan ini adalah sumbangan dari Dr Willem AA van Os FIMCH, Monaco 2007," demikian keterangan yang tertulis pada pigura.
Menariknya adalah penempatan memorabilia dari keluarga Jacobus Koos Johannes van Os di kamar Sutan Sjahrir. Bukan di kamar lainnya.
BACA JUGA:Syarat Pengajuan KUR Kecil Bank BRI, Ada Soal Kredit di Bank Lain, Perhatikan!