RADARKUNINGAN.COM- Kucing peliharaanmu sedang sakit? dalam artikel ini akan dibahas mengenai 5 ciri-ciri kucing sakit dan cara mengobatinya, bagi para pecinta anabul di wajibkan baca sampai habis ya.
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang aktif dan jinak apabila kita memeliharanya dengan perawatan yang baik.
Tetapi pernahkah kamu tiba-tiba melihat kucing peliharaanmu yang tadinya aktif dan senang bermain tiba-tiba menjadi pasif dan diam saja? bisa jadi itu pertanda bahwa kucing peliharaanmu itu sedang sakit lho.
Ketika kucing sedang sakit mungkin banyak dari kita tidak menyadari bahkan seperti kucing yang sehat-sehat saja pada umumnya.
BACA JUGA:Mengenal 5 Penyakit Kucing Kampung Yang Bisa Menular Kepada Manusia, No 3 Paling Berbahaya!
Namun beberapa kucing juga terkadang menunjukan perubahan fisik yang menandakan bahwa kucing tersebut sedang sakit.
Berikut 5 Ciri-Ciri Kucing Sakit dan Cara Mengobatinya
1.Selalu Bersembunyi
Selain dari perubahan fisik yang terlihat jelas, tanda kucing sakit juga dilihat dari perubahan perilaku sosialisasinya. Biasanya, kucing yang sakit akan menarik diri dan juga bersembunyi di tempat yang sepi.
Kucing akan lebih banyak tidur, jarang bermain, dan merasa gelisah. Hal ini karena kucing mengalami penurunan tingkat energi yang membuatnya merasa lemas.
Perilaku menarik diri dan bersembunyi ini juga bisa menjadi ciri-ciri kucing stres atau merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, jika menemukan perilaku bersosialisasi yang berbeda dari biasanya, kamu perlu membawanya ke dokter hewan agar mendapatkan diagnosa yang tepat dan penanganan lebih lanjut.
2.Perubahan Nafsu Makan
Jumlah makan yang berbeda dari biasanya juga merupakan ciri-ciri kucing sakit. Misalnya, makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Beberapa kemungkinan penyakit pada kucing yang membuatnya mengalami perubahan nafsu makan
Nafsu makan yang berkurang dapat menjadi ciri-ciri kucing demam, infeksi, gagal ginjal, pankreatitis, masalah usus, dan kanker. Jika nafsu makan kucing belum kembali normal dalam waktu satu hari (24 jam), dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan lebih lanjut.